Jakarta-Gerakan Cinta Indonesia ( LSM-GRACIA), Hisar Sihotang sangat menyesalkan dugaan pengancaman maupun intimidasi terhadap sejumlah guru yang menempati Rumah Dinas di Duren Sawit Jakarta Timur, apalagi dari seorang pimpinan yang berpendidikan.
Dikatakan, “apa urgensinya dilakukan pengosongan terhadap lahan yang saat ini ditempati oleh sejumlah guru, apakah kebijakan tersebut untuk Lima (5) wilayah atau hanya di Kota Administrasi Jakarta Timur ?
Hisar mengatakan, “kalau mau ditertibkan, jangan cuman di Jakarta Timur 1 aja, harus semua dong, kalau itu dilakukan kita sangat mendukung, termasuk beberapa Lokasi atau gedung Sekolah di Jakarta, masih banyak yang belum masuk sebagai Aset Pemda dan bahkan statusnya ada yang tidak jelas,” tegas Hisar kepada awak media Jumat (2/9/2022).
Tidak hanya itu, Sekretaris Forum Komukasi Rakyat Indonesia (FORKORINDO), Timbul Sinaga, SE sangat menyesalkan dugaan intimidasi dan ancaman yang nota bene dari orang yang berpendidikan tinggi terhadap sejumlah guru yang menempati rumah dinas sekolah di lingkup Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur.
“Mestinya dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, “bukankah Kepala Suku Dinas sebagai orang tua dilingkup pendidikan”?. Itulah yang membedakan Suku Dinas Pendidikan dengan Suku Dinas lainnya,” beber Timbul, bukan dengan cara arogran dan intimidasi dan mengancam akan dipersulit surat menyurat. Yang dihadapi adalah “pahlawan tanpa tanda jasa, dan bukan preman.
“Mereka tidak meng kalim bahwa itu miliknya, melainkan milik Pemda DKI, untuk saat ini sebagian dari guru yang menempati rumah dinas, belum dapat rumah kontrakan,” tutup timbul.Kamis.(1/9/2022).
Pantauan Tim Awak Media dilapangan, “tampak sejumlah guru ketakutan bahkan kalau diajak biacara, tidak satupun diantara guru yang menempati lahan rumah dinas berani bicara.
Diwaktu yang berbeda,salah satu keluarga mengatakan, “kami tidak bermaksud melawan perintah, apalagi untuk untuk meng-klaim bahwa tanah tersebut milik kami, tolong kami diberi waktu untuk mencari rumah kontrakan.
“Untuk mencari kontrakan bukan hal yang gampang, jangalah kami di ancam/intimidasi, kalau tidak segera mengosongkan lahan tersebut akan dipersulit semua surat maupun dokumen administrasi lainnya, kami ini hanya guru biasa, dan waktu kami juga tiap hari disekolah untuk mengajar,” ujarnya dengan pasrah.
“Intinya, kami sudah berusaha untuk mencari rumah kontrakan, kesana kemari, namun belum dapat, untuk saat ini masih bertahan menunggu dapat tempat tinggal, karena esok harinya harus mengajar, kalau kita tidak mengajar, repot lagi,” keluh salah satu guru tidak mau namanya di publikasikan.
Terkait dengan Kebijakan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur 1. Tim Awak media mempertanyakan bahkan menyurati Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur 1, Linda Romauli Siregar.
Dikatakan, “Sampaikan kepada semua mereka, kalo mau rIbut terkait hal ini, mereka yang akan repot” Saya berdasarkan peraturan ngga ada hak mereka untuk tinggal di rumah dinas sekolah, sebelum saya eksekusi saya sudah sampaikan untuk menyampaikan, tapi tidak diindahkan,” tegasnya.
“Mereka semua sudah tau kog, justru karena ngga mau mengindahkan makanya saya turun tangan,”
Hanya saja, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur 1 mengatakan, “nggak perlu angkat berita itu, sampaikan kepada mereka kalau mau teruskan, mereka yang akan di evaluasi, bukan saya,” ucap Linda melalui percakapan WhatsApp miliknya . Rabu. (3/8/2022), tepat pukul 09:20 Wib.
“Terkait rumah dinas, kami melakukan penertiban, karena memang tidak semestinya mereka tinggal disekolah. Kami akan mengoptimalkan gedung asli untuk keperluan sekolah dan menertibkan bangunan-bangunan tambahan,” tutupnya. Jumat.(2/9/2022). Tepat pukul 11: 55 Wib. ( TIM )
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
