“Jelas ada perbaikan, seperti pagar yang dijebol. Kalau rusuh kan pasti banyak sarana yang rusak di dalamnya. Tim lagi bekerja, dari pusat, Direktorat Jenderal Permasyarakatan sudah ada yang dikirimkan ke sana untuk pebaikan. Secara bergantian datang ke sana,” kata Kasubag Publikasi Ditjenpas Syarpani ketika dihubungi detikcom, Minggu (14/5/2017).
Syarpani memastikan untuk saat ini kondisi di rutan itu sudah kondusif. Di samping itu, perbaikan sarana dan prasarana terus dilakukan.
“Yang jelas kondisi sudah kondusif sekarang semuanya. Ya lagi penataaanlah, namanya pasca rusuh. Kita lakukan perbaikan sarana-prasarana yang rusak, memberikan semangat kepada pegawai untuk bekerja, seperti biasa,” kata Syarpani.
Hingga Minggu (14/5) pagi ini masih ada sebanyak 127 tahanan yang dicari. Ditjenpas menggandeng pihak kepolisian dan TNI untuk mencari mereka hingga di daerah di luar Riau.
Syarpani mengatakan, petugas yang ada di Riau sudah melakukan pendataan terhadap tahanan yang kabur sejak peristiwa ini terjadi di Jumat (5/5) lalu.
“(Pendataaan tahanan) pasti dilakukan pihak Ditjenpas yang di sana. Kalau teknis seperti itu dilakukan oleh tim yang ada di ditjen yang di sana. Karena timnya di sana. Tapi upaya penanganan, pergantian kepala kantor wilayah, pemecatan pejabat yang diduga lalai. Itu kebijakan kita dari pusat,” ujar dia.
Sudah ada 361 tahanan/napi yang ditangkap ataupun menyerahkan diri sejak peristiwa kabur pada Jumat (5/5) lalu. Tahanan/napi Rutan Pekanbaru kabur dengan alasan overkapasitas dan adanya dugaan pungli. Terkait hal itu, Menkum HAM Yasonna H Laoly sudah meminta Polda Riau mengusut dugaan pungli yang terjadi selama ini. Yasonna meminta agar kasus pungli di rutan tidak hanya diberi sanksi administrasi, tapi juga sanksi pidana terhadap pegawai rutan yang terlibat.(detik)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.