Batuhampar,Mandiripos – Lahan yang semula akan diperuntukkan untuk progam kebun K2I (Kemiskinan Kebodohan dan Infrastruktur) yang berada di wilayah kepenghuluan Sungai Sialang Hulu, Kecamatan Batu Hampar, telah digarap oleh perusahaan perkebunan PT. Sindora yang beroperasi di wilayah kecamatan Batu Hampar.
“Sudah ratusan hektar dimasuki dan ditanami oleh PT. Sindora tanaman sawitnya sudah berkisar 1 meter lebih, “demikian diungkapkan Penghulu Sungai Sialang Hulu, Herianto saat ditemui di kediamannya, Jum’at 21/4/2017 kemarin.
Padahal Sambung Herianto pada tahun 2012 yang lalu sudah ada perjanjian antara perwakilan perusahaan dengan perwakilan Gapoktan yang menyatakan bahwa tanah tersebut masuk dalam status quo.
Ironinya yang membuat dirinya heran adalah belum ada penyelesaian antara pihak perusahaan dengan gapoktan, kenapa semena-mena pihak perusahaan terus menanami lahan K2I tersebut,
“Waktu itu Gapoktan sudah ada perjanjian dengan pihak pengelola namun belum ada penyelesaian, ( perusahaan terus menanami sementara nama-nama yang ada dalam perjanjian antara PT. Sindora dengan Gapoktan) mereka diam-diam aja tidak ada tindakan, habis mau kemana lagi? “ungkap Herianto heran.
Ditambahkan Herianto setelah dirinya dilantik untuk menduduki jabatan penghulu Sungai Sialang Hulu ianya berupaya untuk memediasi permasalahan antara Gapoktan dengan PT. Sindora,
“setelah saya dilantik saya berupaya memediasi ini, kenapa karena ada juga masyarakat bilang kalau nggak kita selesaikan ke lapangan aja, saya bilang tak usah ke lapangan dulu, takutnya salah langkah nanti kriminal pula, saya tak mau masyarakat kena ( masalah), “tambahnya.
Atas permasalahan tersebut ianya berharap adanya penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak ( antara PT. Sindora dengan Gapoktan Sungai Sialang Hulu),
“artinya kalau yang sudah tertanam kita tidak bisa menghalau begitu saja karena ada jasa orang ada di situ, kita cari solusinya bagaimana, apakah itu ganti rugi kepada masyarakat itulah yang kita inginkan itu nanti yang kosong berapa itulah yang kita usulkan untuk cetak sawah berapa dan tinggal lagi entah untuk nanam jagung, itu usulan saya entah nanti itu kembali lagi kepada masyarakat maunya seperti apa, kalau lahan tinggal itu lagi di wilayah ini, “paparnya.
Sementara itu pihak perusahaan PT. Sindora hingga berita ini dilansir belum berhasil dikonfirmasi.(ind)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.