Jakarta – Salah satu program pengembangan masyarakat PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, Waste to Energy for Community (Wasteco), berhasil mengantarkan Suyono, Local Hero-nya, meraih Elshinta Award 2025 pada Kategori “Insan Peduli Kemanusiaan pada Lingkungan”. Penghargaan yang diberikan pada tanggal 5 Februari 2025 di Jakarta ini menunjukan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kemandirian, kapasitas, dan peningkatan ekonomi Local Hero dan UMKM di sekitar wilayah TPAS Manggar, kota Balikpapan, yang merupakan lokasi program Wasteco.
Di program Wasteco, perusahaan mengembangkan inovasi berupa pemanfaatan gas metana yang dihasilkan dari proses penguraian sampah organik di TPAS Manggar. Gas metana ini dijadikan bahan bakar memasak yang telah disalurkan kepada 380 saluran rumah, sehingga pengelolaan sampah organik ini menjadi sumber energi alternatif bagi masyarakat berupa gas metana.
Sebagai pengelola Gas Metana TPAS Manggar, Suyono bersyukur atas pencapaian yang diterimanya sebagai Local Hero program Wasteco dalam penghargaan Elshinta ini. Dia berharap pencapaian ini dapat memberikan inspirasi bagi para local hero lainnya. “Lebih baik hidup dari sampah, daripada hidup menjadi sampah,” ujar Suyono.
Di lokasi terpisah, Head of Communication Relations & CID Zona 8, Frans Alexander A Hukom, mengatakan local hero Wasteco berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik. “Kami sampaikan selamat kepada Bapak Suyono, local hero program Wasteco, atas dedikasi dan kontribusi dalam program ini,” ungkapnya.
Menurutnya, local hero telah berhasil mendorong partisipasi masyarakat di sekitar TPAS Manggar sehingga program Wasteco binaan PHM dapat menjadi jembatan untuk pemberdayaan masyarakat lokal yang mandiri, aktif dan inovatif.
Manager Communication Relations & CID PT Regional 3 Kalimantan, Dony Indrawan menegaskan komitmen Perusahaan untuk menjalankan program-program pengembangan masyarakat atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang inovatif dan mampu mendukung pencapaian tujuan-tujuan pengembangan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Menurutnya, Program Wasteco sejalan dengan implementasi Environment, Social dan Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs pada Tujuan 7 tentang energi bersih dan terjangkau, Tujuan 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Tujuan 11 Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan, serta dan Tujuan 13 tentang penangangan perubahan iklim.
“Pemanfaatan gas metan dari sampah ini merupakanh langkah kami dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik serta mendorong pemanfaatan energi alternatif yang terjangkau dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Program Wasteco menurutnya telah memberikan manfaat yang berganda dalam mendukung penyediaan energi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan ekonomi masyarakat. “Wasteco berhasil memproduksi 594.000 m3 gas metana per tahun yang digunakan oleh masyarakat dengan efisiensi biaya rumah tangga mencapai Rp 420 juta/tahun dan mengurangi potensi reduksi emisi karbon diokisa hingga 288.449 ton CO2eq/tahun,” tutup Dony.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (rls)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.