Bojonegoro – Dukung konservasi kawasan hutan, Pertamina EP Cepu (PEPC) Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, bekerja sama dengan IDFoS Indonesia dan Perhutani libatkan para pihak laksanakan kegiatan penanaman bersama di kawasan hutan Petak 52-A1, Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro pada Rabu (16/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru melalui kegiatan Agrosilvopastura bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang telah berjalan sejak tahun 2021, bertujuan untuk meningkatkan tutupan lahan dan konservasi keanekaragaman hayati, serta mendukung pertanian dan peternakan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Lokasi Program Agrosilvopastura berada di lahan seluas 17,71 hektar, petak 52-A1 kawasan hutan yang juga berdampingan dengan fasilitas utama Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Tidak kurang 23 kepala keluarga yang tergabung di LMDH Ngasem Barokah mengkultivasi lahan kawasan hutan untuk bercocok tanaman hortikultur dan tanaman musiman sebagai sumber mata pencaharian.
Kondisi ini menyebabkan minimnya tutupan lahan oleh tanaman tegakan sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pengembalian fungsi lahan hutan. PEPC bersama mitra mencoba mengembangkan 7,6 hektar lahan untuk kegiatan konservasi dan pertanian berkelanjutan dengan model agrosilvopastura, yaitu sebuah sistem pemanfaatan lahan hutan dengan mengkombinasikan komponen tanaman kayu (kehutanan) dengan pertanian (semusim) dan sekaligus peternakan/binatang pada unit manajemen lahan yang sama.
Pada acara penanaman pohon bersama kali ini, sebanyak 4.400 pohon tanaman keras dan 3.500 batang tanaman semak ditanam di kawasan percontohan konservasi seluas 5.000 meter persegi. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya; SKK Migas, Perhutani KPH Bojonegoro, Cabang Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Dinas Ketahanan Pangan Bojonegoro, Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Camat Ngasem, Pemerintah Desa Ngasem, IDFoS Indonesia, LMDH Ngasem Barokah, BAZNAS, LAZISMU, LAZISNU, dan Yayasan Yatim Mandiri Bojonegoro.
Hadir dalam kegiatan ini jajaran manajemen PEPC Zona 12 yaitu; Agung Prabowo selaku Manager JTB Field bersama HSSE Manager, Benny Rahardian, dan SCM Manager, Gunanto.
Agung Prabowo menyampaikan bahwa terdapat 4 pilar program pengembangan masyarakat (PPM) yang dilakukan oleh PEPC dalam upaya menumbuhkembangkan masyarakat di sekitar area operasi, yaitu; Pendidikan Ekonomi, Kesehatan, dan Lingkungan. Kegiatan penanaman ini merupakan komitmen PEPC dalam berkontribusi untuk upaya pelestarian lingkungan.
“Semoga penanaman pohon kali ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Administratur KPH Perhutani Bojonegoro, Slamet Juwanto menyampaikan bahwa upaya pelestarian kawasan hutan ini membutuhkan kerjasama dengan semua pihak, agar upaya pengembalian fungsi lahan hutan dapat berhasil dan memberikan dampak positif sesuai yang diharapkan. “Perhutani akan terus berkomitmen untuk bersama-sama melakukan perawatan dan penambahan penanaman kehutanan agar cakupan tutupan lahan di kawasan petak 52-A1 bisa menjadi percontohan keberhasilan penerapan sistem Agrosilvopastura di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.
Rangkaian acara dalam kegiatan ini antara lain observasi pengelolaan usaha peternakan domba dan pertanian berkelanjutan yang dikelola oleh LMDH Ngasem Barokah, obeservasi sumber air serta fasilitas perawatan dan penyiraman tanaman dimana puncak kegiatan adalah seremoni penanaman pohon di kawasan percontohan konservasi keanekaragaman hayati. Acara ini diharapkan dapat mempererat kerja sama lintas sektor dalam upaya pelestarian lingkungan.
Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan air dalam perawatan penanaman pohon yang ditanam, PEPC bersama Pertamina Sub Holding Upstream telah melakukan pemasangan solar panel atau listrik tenaga surya dengan daya 8.800 Watt guna mendukung system pengairan dengan sumber energi yang ramah lingkungan. Total daya listrik tenaga surya yang telah terpasang pada kawasan hutan si petak 52-A1 adalah 12.300 Watt, setelah sebelumnya pada tahun 2023 PEPC bersama mitra juga telah memasang fasilitas solar panel dengan daya 3.500 Watt yang dimanfaatkan untuk keperluan kandang budidaya kambing oleh LMDH.
Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru yang mengintegrasikan aspek sumber mata pencaharian masyarakat dengan kelestarian lingkungan hutan serta penggunaan energi ramah lingkungan ini merupakan salah satu wujud komitmen PEPC dalam mendukung upaya dekarbonisasi menuju net zero emission. Harapannya masyarakat tetap dapat mengakses sumber mata pencaharian melalui pemanfaatan lahan hutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
INFORMASI UMUM
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).(rls)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.