SIAK–Permainan gasing tak asing lagi didengar, permainan tradisional nusantara ini cukup populer dikalangan anak-anak maupun orang dewasa. Seperti di wilayah Kepulauan Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda.
Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Di kota Siak Sri Indrapura sendiri gasing sudah ada sejak zaman kerajaan Siak, kemudian mulai dipopulerkan di tengah masyarakat melayu, di era 1970-1980-an.
Gasing yang sebuah permainan tradisional dari melayu itu mulai meredup di tengah gemerlapnya permainan modern seperti games online, mobile legend, XbX, hingga augmented reality (AR).
Agar permainan tradisional ini tak hilang di telan zaman, pemerintah kabupaten Siak melalui dinas pariwisata tahun ini, menyelenggarakan Festival Gasing Siak ke-3. Dengan harapan festival gasing ini bisa kembali dilestarikan di tegah-tengah masyarakat melayu.
Bupati Siak Alfedri saat membuka Festival Gasing Siak ke-3 tahun 2023 berlangsung di lapangan Bola, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak menyampaikan gasing salah satu olahraga tradisional yang akar sejarahnya berasal dari Budaya Melayu, Gasing saat ini sudah berkembang jauh dan dimainkan hingga ke negara lain seperti Malaysia, bahkan sudah diperbincangkan di Negara Eropa.
“Kami mengapresiasi diselenggarakannya Festival Gasing Siak, dengan harapan bisa kembali dilestarikan salah satu olahraga tradisional orang melayu,”kata Bupati Alfedri, di Siak Jum’at malam (29/9/2023).
Dengan adanya Festival Gasing ini, lanjutnya Alfedri berharap kepada generasi muda bisa melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan olahraga Gasing bukan hanya sekedar olahraga tradisional saja, tetapi bisa meningkatkan perekonomian warga.
“Alhamdulilah, dibukanya festival gasing ini, banyak pelaku UMKM kita yang jualan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Siak. Kita berkomitmen akan terus melaksanakan festival gasing ini setiap tahunnya, dan insya allah akan kita bangun venue gasing di Siak”,terangnya.
Selain itu, Bupati Alfedri juga berharap kedepannya permainan Gasing bisa diusulkan sebagai warisan budaya tak benda agar bisa di akui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Untuk mengusulkan permainan gasing sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), seperti pantun yang di akui oleh UNESCO, jelas terlebih dahulu kita harus melakukan mengkaji hal tersebut”,harapnya.
Bupati Alfedri yang hadir pada malam itu, memakai baju batik melayu warna putih perpaduan biru, dan lengkap memakai tanjak. Usai membuka acara FGS, ia sempat di tantang panitia untuk memainkan gasing.
“Sayo kecik-kecik dulu, biaso main gasing. Dah lamo tak main, ini sayo cubo mudah-mudahan gasing berputar tak terbalik, kepala di bawah,”sambut tawa rekan sejawat Alfedri, yang hadir pada pembukaan, FGS ke tiga malam itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Tekad Perbatas Setia Dewa mengatakan festival gasing siak, bertujuan untuk melestarikan olahraga tradisional agar tidak punah. Sekaligus sarana promosi pariwisata dan muatan lokal, termasuk juga motivasi masyarakat terutama generasi muda untuk menumbuhkan minat dan belajar memainkan dan melestarikan budaya.
“Pada Festival Gasing Siak ini, ada 2 jenis gasing yang akan diperlombakan, yakin gasing jantung dengan jumlah peserta sebanyak 135 orang dari 27 tim yang berasal dari kabupaten rokan hulu, kota pekanbaru, indragiri hilir, meranti, bengkalis, kota dumai, siak, provinsi kepulauan riau dan provinsi bangka belitung”,ucap Tekad.
Selain gasing jantung, juga diperlombakan gasing piring dengan jumlah peserta sebanyak 352 orang dari 44 tim dan dan berasal dari kabupaten Kota di Provinsi Riau.
“Pelaksanaan Festival Gasing Siak 2023 adalah yang ke 3 kalinya yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Siak melalui dinas pariwisata kabupaten siak, dalam rangka memeriahkan HUT kabupaten siak ke 24 tahun 2023 pada 12 Oktober mendatang, dan pembukaan FGS ke 3 juga diramaikan penyanyi Riau Jasmenggo,”pungkasnya.
Pembukaan Festival Gasing Siak tersebut, dihadiri oleh Ketua Pengurus Besar Persatuan Gasing Seluruh Indonesia (PB Pergasi) Agus, Pemerhati Gasing dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Heddy, Ketua Pergasi Provinsi Riau Arifin, Wakil Bupati Siak Husni Merza dan tamu undangan lainnya.(red).
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.