Waduh…Selat Lalang- Bunsur di Cemari Tumpahan Minyak (Oil Spill) dari Kawasan PT. EMP, Diduga Operator Penanggungjawab Pekerjaan PT. Imbang Tata Alam


SUNGAI APIT – Masyarakat Kampung lalang-Bunsur mengeluh dan merasa sangat dirugikan dengan adanya tumpahan minyak mentah (Oil Spill) yang berserakan di Selat Lalang-Bunsur, yang Diduga berasal dari areal operasi pada Kawasan PT. Energi Mega Persada (PT.EMP).

Adapun akibat tumpahan minyak mentah yang berserakan tersebut akan mengakibatkan rusaknya lingkungan Selat lalang-bunsur atau laut. Selain itu, tentu juga akan menimbulkan banyaknya kerugian bagi warga yang tinggal di pesisir Selat khususnya bagi para nelayan. Bahkan efek yang dapat ditimbulkan sudah pasti merusak ekosistem yang ada di dalam selat tersebut baik biota ikan maupun mangrove.

Pasalnya masyarakat dan nelayan beberapa hari setelah berserakannya tumpahan minyak tersebut mengaku kepada awak media ini sudah sangat susah mendapatkan ikan lagi, tentu akan mematikan perekonomian mereka, karena mereka menggantungkan hidup sebagai mata pencaharian utamanya adalah disektor perikanan tangkap

Sebagaimana dikeluhkan salah seorang warga Kampung Lalang bernama E (54 tahun) mengeluh sangat susah mendapatkan ikan saat ini baik menggunakan pancing maupun menggunakan alat jaring.

” Saat ini semenjak adanya tumpahan minyak yang berserakan sampai ke tepian pantai, kami sudah susah mendapat ikan, bahkan kami yang sering mancing di pelabuhan ini sudah payah dapat ikan” ucapnya ”

Sementara itu Rabu (10/05/2023) tokoh masyarakat lalang yang juga sebagai Ketua BaPekam Kampung Lalang Abdul Karim saat di jumpai awak media ini juga mengatakan bahwa tumpahan minyak mentah tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu, yang berakibat tangkapan ikan nelayan menurun drastis, bahkan sampai tidak ada ikan yang didapat oleh nelayan.

” Kami sangat menyayangkan terjadinya tumpahan minyak mentah ini, yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu sepertinya penanganannya sangat lambat dari perusahaan.

Baca Juga  Bupati Siak Lantik Pengurus UPZ Kampung Dan Kelurahan

akibatnya tumpahan minyak sudah sampai ke tepian pantai selat lalang dan membuat ikan turun drastis bahkan para nelayan sulit dapat ikan,” ucap Karim.”

Sehubungan tumpahan minyak mentah yang terjadi di Selat Lalang-Bunsur tersebut membuat Direktur Yayasan Ekosistem Zamrud Siak Ahmad Sahid, SH merasa prihatin dan angkat bicara pada Rabu (10/05/2023). Ahmad Sahid, SH mengatakan ,” Kami sebagai pemerhati lingkungan, sangat prihatin terkait kejadian tumpahan minyak yang terjadi di Selat lalang-Bunsur ini

Kemudian kami juga sangat menyayangkan atas lambat nya penanganan yang di lakukan oleh pihak perusahaan. Sebagai mana menurut informasi yang kami dapatkan bahwa ini adalah areal kerja PT. EMP dengan operator penanggung jawab pekerjaan diduga PT. Imbang Tata Alam

Masih kata Sahid ” Sesuai pasal 1 Perpres Nomor :109 tahun 2006 menyebutkan bahwa penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut adalah tindakan secara cepat tepat dan terkoordinasi untuk mengatasi penyebaran tumpahan minyak serta melakukan penanggulangan kerusakan dampak lingkungan.

Melihat kejadian tersebut kami menduga pihak perusahaan tidak melakukan langkah – langkah yang diamanatkan sesuai Perpres nomor 109 tahun 2006. Juga pihak Perusahaan diduga kuat tidak memiliki kemampuan untuk melakukan penanganan ketika terjadi kebocoran pipa minyak di tengah laut

Untuk itu, kami mendesak agar pihak- pihak terkait khusus nya kementerian ESDM, KLHK dan Kapolri untuk melakukan investigasi dan penyelidikan dalam kasus ini

Di samping itu, kami sebagai pemerhati lingkungan juga akan melayangkan surat resmi ke beberapa instansi yang telah kami sebutkan diatas.” Tutur Sahid”,

Sahid juga mengatakan” Adapun Kerugian yang diakibatkan oleh tumpahan minyak tersebut tidak hanya berpengaruh pada kerusakan biota laut seperti ikan dan hutan mangrove di pesisir pantai. Sebab komponen minyak tidak dapat larut di dalam air, karena akan mengapung dan menyebabkan air laut berwarna hitam.

Baca Juga  Sujarwo: Apa Sih, Beda Kurir Sabu dan Hp itu?

Lanjutnya lagi” bahwa Beberapa komponen minyak akan tenggelam dan terakumulasi di dalam sendimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batu – batuan pantai, Serta komponen hidrokarbon yang bersifat toksik juga mempengaruhi pada produksi ikan,” tutup Ahmad Sahid, SH”.(red)

 

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca