Waduh…PT Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton Diduga Alirkan Lindi Ke Laut


SUNGAI APIT-PT. Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton yang bergerak dibidang pengolahan cangkang sawit, beralamat di Jalan BOB Kampung Mengkapan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau diduga mengalirkan lindi ke laut melalui hutan bakau.

Warga setempat berharap PT Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton membuat kolam-kolam untuk menampung dan mengolah air lindi. Karena diduga lindi cangkang sawit tersebut mengalir ke laut melalui hutan bakau.

Warga Kampung Mengkapan, Iro menduga lindi cangkang sawit PT Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton mengalir ke laut melalui hutan bakau. Ia mengaku khawatir jika yang diduga lindi tersebut merusak ekosistem pesisir dan laut.

“Saya berharap kepada pihak PT Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton membuat kolam-kolam untuk menampung dan mengolah air lindi sebagaimana mestinya,” ujar Iro, Jumat (17/3/2023).

Sementara, warga Kampung Mengkapan lainnya, Angga menceritakan, saat memancing ia sudah jarang mendapatkan ikan. Padahal, menurut Angga, di laut dekat PT Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton dulunya tempatnya ikan. “Apakah karena lindi cangkang sawit itu kah atau yang lainnya saya belum mengatahui,” kata Angga.

Angga berharap, pihak PT Jatim Propertindo Jaya Tanjung Buton membuat kolam untuk menampung dan mengolah lindi, karena diduga lindi cangkang sawit PT tersebut mengalir ke laut dan berserakan di hutan bakau.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak, Wan Fazri Auli melalui Kepala Bidang Amdal Ali Marsopi Didampingi Azirman saat dikonfirmasi mengucapkan terima kasih atas informasinya. “Terima kasih informasinya, nanti kami cek,” sebut Ali Marsopi .

Dikatakan oleh Ali Marsopi .Dia Mengatakan saat ini PT Jatim belum ada izin kolam penampungan limbah tersebut.(red)

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca