Pemkab Siak-BAZNAS Terus Kolaborasi Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem


SIAK-Pemerintah Kabupaten Siak terus berupaya menekan angka kemiskinan ekstrem, lewat sejumlah program, langkah ini di ambil sesuai intruksi presiden di tahun 2024 kemiskinan ekstrem di Indonesia diharapkan berada ke titik nol persen.

Bupati Siak Alfedri saat mengikuti ekspose program kolaborasi antara Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Siak dengan Pemerintah Kabupaten Siak mengatakan, dalam proses penyaluran bantuan, Baznas diminta lebih selektif, agar nantinya bantuan tersebut baik dari dari program nasional dan Pemkab bisa tepat sasaran.

“Makanya, Dinas Sosial sebagai instansi yang menaungi data penduduk miskin, agar betul-betul memastikan keakuratan data dari berbagai ketagori,”kata Bupati alfedri di ruang pertemuan kantor BAZNAS kabupaten Siak, Kamis (16/2/2023).

Lanjutnya, pemerintah pusat mengeluarkan data ada 6000 keluarga miskin di kabupaten Siak, ia meminta Instansi terkait untuk mengcek apakah data tersebut akurat dan valid.

“Sekarang kita cerita miskin ekstrem, mau di tuntaskan kemiskinan ekstrem itu 0 persen pada 2024, Masih ada waktu 2 tahun lagi untuk menuntaskannya. Kalau di Siak ini ada 6000 data keluarga miskin, saya minta tunjukkan ke saya data yang 6000 itu by name, print kan” sebutnya.

Ketua Baznas Kabupaten Siak Samparis Bin Tatan, dalam paparanya menjelaskan rencana realisasi zakat yang akan disalurkan di 24 kampung se-kabupaten Siak. Ada tiga program Baznas Kabupaten Siak dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di kabupaten Siak.

Pertama, dengan program Konsumtif Berkelanjutan (Kobe). Kobe merupakan mustahiq yang tidak memiliki skill kerja baik di bidang pertanian, peternakan dan kecakapan hidup atau ketidakberdayaan secara fisik dan mental, baik karena cacat, jompo atau uzur, sakit jiwa atau mental.

“Ada 40 KK yang akan menerima program Kobe, dengan skema Baznas akan membeli hasil pertanian padi dari masyarakat untuk kemudian diserahkan kepada penerima program Kobe. Atau bekerjasama dengan mitra warung harian yang berada di kampung tempat mustahiq (penerima Zakat) tersebut berada selama 12 Bulan” sebutnya.

Baca Juga  Angkat Kisah Permaisuri Kesultanan Siak, IPRY Komisariat Siak Akan Gelar Festival Rentak Melayu

Yang kedua, lanjutnya, program Rehab Rumah Gotong Royong (REMA GOTO) ditujukan kepada mustahiq yang memprihatinkan kondisi rumahnya. Dalam program ini ada 36 rumah yang akan di rehab Baznas.

Dan Program ketiga yakni Bina UMK (Usaha Mikro Menengah), dimana mustahiq yang menerima program adalah mereka yang masuk dalam kemiskinan ekstrem namun mereka memiliki keahlian dalam pertanian, peternakan atau pun dalam berniaga. Maka kita dorong mereka mengembangkan usaha yang sehari-hari mereka lakukan.

“Ada 23 KK yang nanti nya akan kita bantu yang terdiri dari Usaha Kerambah ikan, Kantin Sekolah, Z-Chiken dan lain-lain. Kemudian kami melakukan mitra dengan dinas terkait dalam melakukan pendampingan kegiatan UMK mustahiq tersebut” kata Samparis.

Ditambahkan Samparis, total penerima program pengentasan kemiskinan ekstrem sebanyak 99 orang, dengan dana yang akan disalurkan sebanyak 1.533 Milyar.

“Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem ini merupakan kolaborasi antar dinas, dimana pemerintahan kampung menentukan penerima manfaat (mustahiq), dengan terlebih dahulu melakukan musyawarah kampung (muskam). Dalam menentukan masyarakat miskin ekstrem kemudian dari data tersebut masing-masing Dinas terkait mengambil peran” pungkasnya.(red)

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca