SIAK- Menurut Pemaparan Pemerhati Sejarah Siak Budi Rahmad Ramadhan mengatakan.Dalam penelitiannya di Gasip tahun 1880 J.A. van Rijn Van Alkemade menyebutkan dalam bukunya bahwa ia telah sampai ke bekas Kota kekaisaran Gasip yaitu Kota Merangei (Meranggai) di dekat pertigaan Sungai Dusun.Dan Saat ini Masuk wilayah HGU areal PT KTU(Kimia Tirta Utama)Astra Group
“Sisa kota itu dikelilingi tembok tanah setinggi 3 meter dengan bentuk memanjang dan telah ditumbuhi pohon besar dan lebat. Kota itu lebih besar dari Kota Tinggi di Siak.
Alkemade juga menjelaskan tak jauh dari situ terdapat sebuah makam, yang makam itu berkait erat dengan peristiwa perdamaian 16 oktober 1610 antara Sultan Johor dan Portugis.”terang Budi
Di bulan juni tahun 1613 dimana Raja Aceh Sultan Iskandar Muda sebelum memerangi Portugis, Raja Aceh harus menawan dulu saudaranya keluarga Raja-Raja Johor dan pembesar-pembesar kesultanan Johor yang telah berdamai dengan Portugis termasuk juga perwakilan Sultan Johor di Siak Gasip. Raja Aceh menawannya untuk dibawa ke suatu tempat di Aceh. Yang mana saat dijemput oleh Yam Tuan Raja Panjang putri itu telah meninggal dunia. Raja Gasip berduka dan meletakkan berlian pada batu makam tersebut sebagai penghargaan.”Papar Budi
Dikatakan oleh Budi Rahmad Ramadhan Sebagai Pemerhati Sejarah Siak “Pihaknya akan terus menggali data mengenai Situ Sejarah di Sungai Gasib ,yang saat ini dikusai oleh HGU PT KTU ,oleh karena itu pihaknya akan turun kelapangan dan melihat langsung keadaan dilapangan dengan petunjuk dari penelitian van Rijn Van Alkemade ,”jelas Budi
Tahun 1890 buku itu telah dimasukkan kedalam katalog musium Etnografi oleh pemerintah Kolonial Belanda.
Penelitian Alkemade di Gasip tahun 1880 tersebut juga telah mendapat restu Sultan Siak pada masa itu. Sebab dalam bukunya sebelum ke Gasip ia di jamu dengan penuh keramahan oleh Sultan Siak yang berkuasa tahun 1880.
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.