SIAK-Sungai Apit, yang dijuluki sebagai negeri seribu qori seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari sosok Bupati Alfedri. Kata dia, ada banyak kenangan dan pengalaman indah di sana.
“Sungai Apit ini adalah bagian dari hidup saya, sampai kapan pun takkan pernah saya lupakan” ucap Alfedri pada acara peresmian Taman Syarifah Sembilan, di kecamatan Sungai Apit, Minggu (20/9/2020).
Alfedri yang saat itu mengenakan peci dan batik hijau muda menceritakan sepenggal cerita saat mengabdi sebagai pegawai negeri sipil di kantor Camat Sungai Apit.
Diceritakannya, banyak hal yang ia peroleh seperti bagaimana praktek-praktek pengabdian di tengah masyarakat, dan bagaimana cara beroganisasi dan sampai dirinya diangkat menjadi Ketua AMPI.
“Artinya semua sendi sendi kehidupan saya belajar banyak disini. Bahkan saya pernah menjadi juri cabang pidato MTQ disini” ungkapnya.
Ia pun mendoakan Sungai Apit kedepannya akan menjadi perkotaan, yang diawali dengan pembangunan taman dan turap.
“Insya Allah Sungai Apit ini akan menjadi perkotaan di masa depan yang akan kita Banggakan” harapnya.
Mantan Kaur Kantor Camat Sungai Apit ini menuturkan, pembangunan taman tersebut menelan biaya sebesar 1.5 milyar rupiah lebih.
Lokasi taman tersebut berada di bekas kantor camat lama, sebelum dibangun taman sempat terjadi perdebatan dan akhirnya disepakati untuk dibangun taman kota.
Camat Sungai Apit Wahyudi menambahkan, pemberian nama taman tersebut sudah hasil kesepakatan bersama.
Dijelaskannya, Syarifah Sembilan adalah Srikandi kerajaan Siak pada jaman raja Kecik yang menjaga pintu masuk ke Sungai Siak di Tanjung Kuras.
Menurut cerita, kata Wahyudi, Srikandi ini mengusir penjajah dengan cara yang unik, yaitu dengan tari Zapin. Tarian Zapin Syarifah Sembilan ini pernah ditampilkan pada acara Festival Siak Bermadah tahun 2010 yang dibawakan oleh peserta dari kecamatan Sungai Apit.
“Taman ini sudah ramai dikunjungi masyarakat, bahkan sampai mengalahkan Disney Land” seloroh Camat Yudi.
Pihaknya sudah mengusulkan kedalam situs cagar budaya, dan sudah ditelusuri sampai ke Tanjung Kuras. Bukti sejarahnya ada tiga makam di kampugn tersebut, pertama makam Syarifah Sembilan, Makam Guru Ngaji dan makam Empang Kualo.
Diujung acara Bupati Alfedri membuka kain penutup papan nama tersebut, didampingi oleh anggota DPRD Siak, Sekretaris PU Tarukim, Sekretaris Dinas Kominfo, Kadis Kesehatan, Lurah Sungai Apit dan sejumlah penghulu dan tokoh masyarakat Sungai Apit.(adv)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.