SIAK,Mandiripos.com-Dana program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu potensi besar bagi pembangunan di daerah, karena itu agar terkelola dengan baik. Hal tersebut disampaikan Bupati Siak H Syamsuar, saat membuka acara forum CSR kabupaten Siak.
“Membangun daerah ini tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, akan tetapi peran dari pihak perusahaaan juga diharapkan turut andil” kata Syamsuar, Rabu (3/10/2018) pagi di ruang Raja Indra Pahlawan kantor Bupati Siak.
Ia berharap dunia usaha terus mencari peluang-peluang baru untuk berinvestasi sehingga akan menciptakan multi player effect yang besar dan berakibat terhadap pertumbuhan ekonomi.
Syamsuar menambahkan persoalan pendapatan stagnan dan cenderung menurun, diperparah dengan tidak adanya APBN Perubahan 2018, sehingga dana bagi hasil minyak yang seharusnya diperoleh dengan penambahan dari meningkatnya harga minyak yang saat ini 70 dolar per barel, tetap dihitung 48 dolar.
Tentu saja, lanjutnya, berdampak pada berkurangnya anggaran. “Kita terpaksa melakukan rasionalisasi di semua organisasi perangkat daerah, agar kegiatan yang menjadi prioritas saja dijalankan,” ujarnya.
Sebelumnya ketua Forum CSR kabupaten Siak Wan M Yunus, mengatakan, tujuan workshop ini adalah untuk membina rasa saling percaya dan bersinergi diantara Stakeholder dan Shareholder yang terlibat langsung dengan pelaksanaan program CSR yaitu pelaku usaha, masyarakat dan pemerintah.
“Pertemuan hari ini diisi dengan workshop Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) di kabupaten Siak, yang bertujuan untuk mensinergikan program pemerintah menuju Siak kabupaten layak anak dan sosialisasi program jaminan kesehatan masyarakat JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan Siak” jelas Wan Yunus.
Disampaikannya, jumlah perusahaan yang tergabung dalam keanggotaan forum CSR sampai dengan tahun 2017 sebanyak 62 perusahaan, yang terdiri dari berbagai sektor, antara lain; sektor migas 6 perusahaan, kehutanan, Pulp dan Paper 9 perusahaan, perkebunan 29, BUMD 7, BUMN 8, dan manufacture 3 perusahaan.
Jumlah dana CSR perusahaan dari tahun 2012 s/d 2017, yaitu; tahun 2012 sebesar 25,36 milyar, 2013 sebesar 34 milyar, tahun 2014 sebesar 13,49 milyar, 2015 sebesar 17,09 milyar, 2016 sebesar 17,01 milyar dan tahun 2017 sebesar 13,33 milyar.
“Total keseluruhan dana CSR perusahaan dari tahun 2012 sampai dengan 2017 sebesar 120,85 milyar. Dana tersebut tidak dihimpun oleh forum CSR namun forum CSR hanya sebagai fasilitator terhadap program kegiatan prioritas yang diusulkan oleh pemerintah dan dilaksanakan oleh perusahaan” sebut dia.
Sektor yang dibantu melalui dana CSR perusahaan adalah bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, lingkungan, pariwisata, sosial budaya, pertanian, perikanan dan peternakan dan pemberdayaan masyarakat.
Forum CSR kabupaten Siak mendapat kunjungan study tiru CSR, berbagi informasi dan diskusi dalam pelaksanaan CSR dikabupaten Siak dari beberapa daerah. Antara lain, tahun 2016 dari kabupaten Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru, tahun 2017 dari kabupaten Kampar, Kuansing, Provinsi Riau, kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dan kota Semarang Jawa Tengah, serta dari DPRD kabupaten Tanjung Jabung Barat provinsi Jambi, dan kunjungan dosen dari universitas Pertahanan tahun 2018.
Ada beberapa kendala yang ditemui, seperti sulitnya menerima laporan pelaksanaan CSR dari beberapa perusahaan, beberapa perusahaan yang melaporkan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan CSR tidak transparan/ tidak dilengkapi dengan rincian anggaran biaya dan tidak disertai data pendukung lainnya.
Kegiatan ini diikuti sekitar 120 orang yang berasal dari utusan perusahaan, tokoh masyarakat, Bank Riau Kepri sebagai tuan rumah, akademi, LAMR kabupaten Siak, forum anak kabupaten Siak dan perangkat daerah kabupaten Siak.(rls)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.