SIAK,Mandiripos.com-Untuk kali keduanya, SMPN 1 Mempura, Kabupaten Siak, mengikuti kongres regional ke 11 pencarian peneliti muda asean, di Penang Malaysia. Tahun ini mengangkat tema kreatifitas pemuda untuk pembangunan berkelanjutan.
Dalam event tersebut peneliti muda asal SMPN 1 Mempura ikut serta sebagai perwakilan Indonesia dan dari 2 sekolah lainnya yaitu SMP IT Amalina Tangerang Banten serta SMA 2 Situbondo.
Siswa SMPN 1 Mempura mempresentasikan hasil penelitian berjudul The Effect of Sugar Concentration for Quality of Organolepptyc Rosella Syrup atau pengaruh konsentrasi gula terhadap mutu organoleptik sirup rosela, di bawah bimbingan guru Edi Syahputra, S.Pd dan kepala SMPN 1 Mempura Winda Harniati, M.Pd.
Event 2 tahun sekali ini ditaja oleh organisasi dibawah Kementrian Pendidikan se-ASEAN (Seameo Recsam) yang khusus membidangi Pendidikan IPA dan Matematika. Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy sebagai President of Seameo Council.
Acara tersebut di laksanakan dari tanggal 26 Februari s/d 3 Maret 2018 yang di ikuti oleh para peneliti muda dari 11 negara Asean. Tim juri berasal dari 3 negara yakni Cina, Profesor DR. Luo Xingkai, Rusia, Profesor DR. Fishman Alexander dan Turki, Profesor DR. Bulent Cavas.
Fokus organisasi ini adalah memungkinkan generasi muda untuk menganalisis masalah saat ini dan menyelidiki solusi potensial. Sehingga mendorong mereka untuk mengembangkan dan menerapkan solusi dari masalah kehidupan sehari-hari.
Saat dihubungi, Winda Harniati mengatakan, ke ikutsertaan kali ini merupakan kali ke 2 bagi SMPN 1 Mempura. Sebelum ini pihaknya mendapat juara harapan 1 pada SSYS ke 10 tahun 2016 yang lalu.
“Tahun ini kami mempresentasikan hasil penelitian dari pengaruh konsentrasi gula terhadap mutu organoleptik (indra manusia) terhadap sirup rosela,” sebut Winda.
Kami, kata Winda, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Siak, dan PT. BSP, terutama kepada Bupati Siak, yang telah berpartisipasi dan mendukung kami untuk mengikuti kegiatan ini.
Winda diberi kesempatan menyenandungkan syair dan gurindam di hadapan para peneliti muda asean dan undangan dari perwakilan negara – negara asean, dan memberikan tanjak kepada dewan juri sebagai cenderamata dan ajang promosi budaya melayu Siak.
Sementara Edi selaku guru pembimbing, meminta doa dari seluruh masyarakat Siak, agar perwakilan SMPN 1 Mempura bisa meraih prestasi terbaik sebagai perwakilan bangsa Indonesia khususnya kabupaten Siak.
Edi berharap para peneliti muda dari SMPN 1 Mempura dan sekolah lain di kabupaten Siak untui ikut bersaing dalam ajang rutin pencarian peneliti muda asean ini di masa mendatang dan menjadi perhatian dari dinas pendidikan kabupaten Siak.
Winda juga menyempatkan berkunjung kesekolah kembar SMPN 1 Mempura di Taiping Perak Malaysia, yakni sekolah kebangsaan Kampung Jambu guna berbagi ilmu dalam bengkel seni syair dan gurindam 12 yang mendapat sambutan hangat dari warga sekolah tersebut.
Fokus organisasi ini adalah menggerakan generasi muda untuk menganalisis masalah saat ini dan menyelidiki solusi potensial. Dengan demikian, ini akan mendorong mereka untuk mengembangkan dan menerapkan solusi dari masalah kehidupan sehari-hari mereka.
Manfaat penelitian.
Awalnya M. Iqbal Subakti, Arum Fajar Rahmawati dan Burhanuddin pelajar SMPN 1 Mempura, melihat susahnya pendapatan ekonomi masyarakat di Indonesia terutama di kabupaten Siak. Mereka berinovasi menciptakan sebuah produk yang bisa di perjual belikan dalam modal yang kecil namun bermanfaat pula bagi kesehatan.
Akhirnya mereka sepakat membuat sirup rosela karena modalnya tidak banyak dan aman bagi lingkungan. Selain itu tanaman ini bisa mengurangi karbon dioksida menjadi oksigen.
Menurut M. Iqbal Subakti tujuan penelitian ini adalah untuk melihat daya tarik konsumen terhadap variasi sirup rosella sebelum di jual ke masyarakat.
“Kami lakukan penelitian ini agar bagaimana konsumen lebih tertarik dari variasi sirup rosela, yang pada akhirnya bisa menambah penghasilan ekonomi masyarakat,” ujar Iqbal siswa kelas 9 ini.
Dijelaskan Iqbal, sirup ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, di semua umur. Salah satunya bisa menetralkan darah tinggi.
Iqbal menceritakan bagaimana mereka melakukan pengujian pengaruh konsentrasi gula terhadap mutu organoleptik sirup rosela. Terlebih dahulu mereka membuat 9 varian terhadap sirup rosela, masing-masing A B dan C, kemudian dilakukan pengulangan, selanjutnya di ajukan ke 20 orang pinalis yang mengerti terhadap rasa, aroma dan warna.
“Dari 3 sirup di lakukan 3 kali pengulangan menjadi 3 varian A, B dan C, selanjutnya di lakukan pengujian terhadap 20 responden. Kemudian di peroleh hasil varian B lebih di sukai oleh responden karena rasanya pas dan aromanya yang berbau khas rosela serta memiliki warna yang menarik,” tutur Iqbal warga Kampung Kampung Tengah ini.(rls)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.