PERAWANG, Mandiripos.com- Anggota DPRD Siak Awaludin mendatangi stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) PT Riau Belia Karya Mandiri di Perawang, Selasa (5/12/2017) siang.
Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
Menurut anggota DPRD Siak Dapil Tualang itu kelangkaan gas elpiji simelon dinilai sangat aneh, karena secara tiba-tiba terjadi kelangkaan.
“Saya melakukan pengecekan untuk mengetahui ketersediaan gas 3 kg bersubsidi dan pemasarannya sampai ke tingkat pengecer yang saat ini terjadi kelangkaan di tengah masyarakat. Padahal sebelumnya aman-aman saja,” kata Awal.
Kegiatan koordinasi dengan pihak SPBE PT. Riau Belia Karya Mandiri di Perawang bertujuan mengecek ketersediaan stok elpiji 3 kg bersubsidi dikarenakan peredaran gas elpiji 3 kg bersubsidi langka dan hampir rata-rata harganya diatas harga HET yang di tentukan oleh Pemkab Siak.
“Ternyata setelah kita koordinasi dengan pihak SPBE tidak ada pengurangan kuota gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk Kabupaten Siak. Kita minta Pemkab Siak harus tegas menindak agen atau pangkalan gas elpiji 3 kg. Karena saya dapat informasi dari masyarakat ada permainan dari pangkalan,” ungkap anggota Komisi 3 DPRD Siak itu.
Sementara itu pimpinan SPBE PT. Riau Belia Karya Mandiri, Iman menyampaikan pengisian gas elpiji 3 kg bersubsidi di SPBE Perawang sebanyak 1 ton setiap bulannya. “Sampai hari ini pasokan gas elpiji 3 kg dari Pertamina di sini stabil, tidak ada dikurangi, masih normal,” katanya.(jabrix)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.