SIAK,Mandiripos.com-Bupati Siak Syamsuar membuka kegiatan Pameran dan Lomba Burung Berkicau yang diselenggarakan oleh komunitas Kicau di halaman samping gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), Minggu, (8/10/2017) siang.
Syamsuar mengatakan, acara kontes burung berkicau dengan peserta dari berbagai daerah ini merupakan kesempatan untuk memperkenalkan wisata Siak. Karena itu, dirinya mengajak peserta agar sempat berkunjung ke istana dan Tepian Bandar Sungai Jantan, sekaligus mencicipi kuliner khas negeri istana.
“Saya ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, terutama bagi peserta yang berasal dari luar Riau. Dan berharap nanti bisa singgah ke istana Siak,” ujar Syamsuar.
Kegiatan ini kata Syamsuar, adalah dalam rangka memeriahkan hari jadi kabupaten Siak yang 18. Tentunya, moment ini sangat tepat digunakan untuk mempromosikan parawisata Siak.
Menurut Syamsuar, tentunya acara ini tidak hanya sekedar kontes burung saja, melainkan ada hal lain yang bisa membawa dampak yang baik terhadap Kabupaten Siak, khususnya dalam perekonomian di masyarakat.
Dengan adanya acara tersebut, lanjut dia, maka masyarakat sekitar bisa memanfaatkan kesempatan tersebut. Mereka bisa berjualan di lokasi kontes digelar. Artinya, masyarakat juga harus tanggap terhadap hal ini, jangan hanya jadi penonton saja.
Menurut Boy Zulkarnain, kompetisi burung berkicau ini diikuti peserta dari Jakarta, Samarinda, Padang, Lampung Payakumbuh, Batam dan kabupaten/kota se Riau. Ada sekitar 25 kelas jenis kicauan burung yang diperlombakan.
Kompetisi ini dibagi sebanyak 6 kelas yang akan di perlombakan dengan harga tiket sebesar 50 ribu dikelas Kabag, 80 ribu dikelas Kadis, 100 ribu dikelas Asisten , 150 ribu dikelas Sekda, 200 ribu dikelas Wabup dan yang terakhir dengan tiket 300 ribu rupiah dikelas Bupati, terang Boy selaku ketua Panitia.
Salah seorang juri yang baru pertama ke Siak saat dijumpai mengatakan cukup terkesan dengan kota Siak yang tenang dan damai. Ia menuturkan pengalamannya menjadi juri sudah pernah di presiden cup, dan sering jadi juri di Pekanbaru dan Sumbar.
“Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian yakni, Irama lagu 50 persen, durasi 25 persen dan volume suara disertakan gaya fisik 25 persen,” jelas Samiono juri asal Batam itu.
Dalam kontes piala Bupati Siak itu, panitia membuka 25 kelas, termasuk Kelas Bupati jenis (tiket Rp 300 ribu). Kelas ini melombakan murai batu, dan Kacer, di mana peserta bisa menggunakan sangkar merek apapun.
Hadiah yang disediakan cukup menarik, yakni juara 1untuk kelas Bupati (murai batu, kacer dan tiket Rp 300 ribu) mendapat trofi eksklusif Bupati Siak, uang pembinaan Rp 4 juta dan piagam. Juara 2 dan 3 mendapat trofi dan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 1.5 uta dan Rp 750 ribu dan piagam. Dan panitia juga menyediakan hadiah doorprize berupa sepeda motor, lemari es, mesin cuci, televisi LED, dan lain-lain.
Salah seorang peserta Adi yang datang dari Pekanbaru mengaku puas dengan kontes burung berkicau tersebut. Dalam kesempatan itu piaraannya keluar sebagai juara pertama di kelas Kabag jenis burung kenari, K Tembak, CH Polos, Serindit, dan LB paud dengan tiket Rp 50 ribu. Untuk ia berhak memperoleh hadiah tropi, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 500 ribu.(rls)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.