Pujud — Menanggapi maraknya pemberitaan pada sejumlah media yang menyebutkan bahwa pembiaran truk tronton 4×6 berpotensi merusak jalan protokol kepenghuluan Suka Jadi, dengan tegas Datuk Penghulu Suka Jadi, Maraganti mengatakan bahwa lalu-lalang kenderaan truk tronton 4X6 pada jalan protokol Suka Jadi tidak merusak jalan.
“Kalau menurut saya (truk tronton 46) tidak (merusak jalan) sih, setelah saya buktikan 3 bulan ini kita laksanakan pengutipan untuk perbaikan jalan tidak potensinya (kerusakan) karena setelah kita drop itu batu semakin kuat (jalan) dan perlu diketahui pada tanggal 2 semalam (2 November 2021) kami musyawarah, dalam musyawarah itu, ya mungkin portal ditiadakan lagi, kalau bikin ribut ya jelas tidak usah kita buat lagi portal, kita bebaskan siapapun yang melintas, ” tegas Maraganti Kamis malam 4/11/2021 kemarin.
Sementara itu menanggapi tudingan miring warga tentang adanya “main mata” pemerintah kepenghuluan dengan perusahaan, dengan tegas Maraganti menepis tudingan itu karena menurutnya tudingan pada dirinya tersebut tidak beralasan.
“Lillahi ta’ ala pak berdirinya perusahaan itu sebelum saya menjabat, pastinya tanyalah perusahaan ada nggak dia (perusahaan) mengasuh saya selain untuk perbaikan jalan? Kalau yang disepakati 10 rupiah ada untuk perbaikan jalan, kalau untuk pribadi alhamdulillah sampai sekarang belum ada, dan perusahaan itu menyumbang untuk perbaikan jalan itupun atas kesepakatan bersama, tidak pernah ada paksaan, dengan kesepakatan suara terbanyak harus dikenakan 10 rupiah ( perkilo) pengelola ramp dan toke-toke sawit makanya itu terjadi, ” paparnya.
Sementara itu terkait tudingan adanya aktifitas pungli dengan dalih pengutipan untuk perbaikan jalan, mantan sekdes Suka Jadi ini menyebutkan bahwa kesemuanya terjadi itu berdasarkan musyawarah bersama pemerintah kepenghuluan, masyarakat dan perusahaan, bukan karena kebijakan sendiri.
“Kalau ada yang mengatakan itu pungli, saya rasa rasa wajar-wajar saja, karena secara umum kita berdasarkan musyawarah bersama, saya mengambil kebijakan dan keputusan tidak membuat sendiri, sudah bolak balik musyawarah, pokoknya udah capek lah, saran pengutipan dan pembuatan portal itu saran dari token sawit juga, saran dari masyarakat juga jadi apa salahnya sih , memang tidak sesuai aturan sih, cuma kan mengambil kebijakan sedikit demi perbaikan apa salahnya sih, itu pemikiran saya menyetujui gagasan kawan-kawan dalam musyawarah itu, “Pungkasnya.(ind)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.