Pujud –Kondisi jalan di kepenghuluan Sukajadi kecamatan Pujud yang keseluruhannya merupakan jalan tanah diperkirakan bakal hancur-lebur aktifitas aktifitas truk-truk tronton pengangkut kelapa sawit sarat muatan yang setiap hari hilir-mudik di jalan protokol kepenghuluan ini.
“Sebentar lagi pasti bakal tambah hancur jalan-jalan di sini, apa nggak hancur yang lewat tronton 4×6, kalau warga sini yang pakai cold diesel udah nggak bisa lewat akibat terpuruk dijalan, mobil tronton 4×6 milik dua perusahaan PT. KASS dan PT. Pujud Karya Sawit, enak aja lewatnya jalan yang rusak itu nggak jadi penghalang, pokoknya bablas terus, imbasnya masyarakat sini pasti nggak bakal bisa lewat mobil-mobilnya karena jalan sudah dihancurkan truk tronton, ” Kata warga setempat Sagiman Eko, kepada media ini Selasa 3/11/2021.
Padahal lanjut Eko, sebagai satu-satunya akses jalan menuju kecamatan. dan juga digunakan beberapa desa di antaranya kepenghuluan Suka Jadi, kepenghuluan Pematang Damar, kepenghuluan Sei Pinang, kepenghuluan Suka Mulya dan desa Pematang Genting apabila jalan ini tidak dirawat bakal rusak parah dan berujung terhambat mobilitas masyarakat sekitar,
“Kalau sudah hancur jalan ini yang paling kena imbas pasti masyarakat kecil seperti kami, mau jual sawit, karet dan hasil pertanian lainnya akan mau kemana-manapun nggak bisa, yang susah siapa? masyarakat sini, kalau perusahaan itu ya nggak susah kalau nggak bisa lewat ya mereka nggak ambil sawit di sini, lha kita yang di sini, kalau sudah nggak bisa mengeluarkan hasil panenan kita, apa nggak bencana itu, dalam hal ini pemerintah kepenghuluan harus bijak dan tegaslah, Ucapnya kesal.
Padahal beberapa waktu sebelumnya kata Eko, pemerintah kepenghuluan sudah menerbitkan kesepakatan bersama antara masyarakat, pemerintah kepenghuan pengusaha, akan tetapi aturan tersebut tidak konsisten,
“pertama truk ramp nggak boleh lewat, terus aturan itu direvisi truk ramp boleh lewat dengan bayar sejumlah uang, lha ini kan aneh masa gara-gara bela perusahaan, pemerintah kepenghuluan sampai mau korbankan kepentingan orang banyak, ada apa ini sama mereka,.janganlah hanya karena uang sampai masyarakat ditumbalkan, itu nggak boleh, “tuturnya geram.
Sementara itu penghulu Suka Jadi, Maraganti saat dikonfirmasi via WA terkait hal seperti di atas, pesan yang dikirim terlihat dibaca namun tidak merespon sama sekali sehingga terkesan menguatkan kecurigaan warga bahwa antara Penghulu dengan perusahaan ada main mata.(Ind)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.