“Dari data diketahui bahwah kasus penyakit kaki gajah di Rohil sebanyak 42 orang. Oleh karena itu, tahun depan Rohil dapat terbebas dari penyakit kaki gajah. Maka hal ini harus menjadi perhatian serius seksama,” kata Suyatno.
Dikatakan, bahwa penyakit kaki gajah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, segala bentuk upaya harus dilakukan salah satunya dengan pemberian obat filariasis.
Menurutunya, pemberian obat tersebut merupakan salah satu langkah tepat. Bahkan Rohil sudah memberikan obat filariasis dari tahun 2012 hingga masuk etape keempat supaya Rohil terbebas dari penyakit kaki gajah.
Menanggapi itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeluk, menyampaikan secara garis besar tahun lalu penyakit kaki gajah tahun 2014 sebesar 19,60 persen dan tahun 2015 menjadi 4 persen. Diharapkan tahun depan 2016 Indonesia khusus Rohil terbebas dari penyakit kaki gajah.
“Saya ingatkan penyakit kaki gajah ini perlu ditanggapi secara baik karena penyebabnya akan jadi kecacatan permanen bagi penderita. Dan tentu menimbulkan masalah sosial ekonomi,” sebutnya.
Lanjutnya, bahwa daerah endemi penyakit kaki gajah yakni Provinsi NTT. Pemberian obat filariasis setiap tahun dilakukan sebagai upaya pengobatan, dan sekarang sudah memasuki tahun keempat.
Oleh karena itu, diminta secara seksama baik pusat, provinsi dan kabupaten saling bekerjasama dalam hal memberantas penyakit kaki gajah. Adapun penyebab kaki gajah diakibatkan nyamuk karena itu mari seksama perang melawan nyamuk.
“Saya yakin kalau seksama dalam hal berantas kaki gajah. Barang tentu lamban laun Indonesia terbebas dari penyakit kaki gajah. Pemberian obat filariasis sangat tepat dan perlu dilakukan secara berkesinambungan,”imbau Kemenkes RI.(way)
…………………………
Ket: Bupati H Suyatno saat telekonference dengan Kemenkes RI di halaman Kantor Dinas Kesehatan Rokan Hilir, Kamis (1/10/15)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.