Anggota PUK SPSI Sei Meranti Gelar Aksi Protes Dihalaman PKS Pujud Karya Sawit, Pertambahan 8 Anggota


TANJUNG MEDAN – Aksi protes spontanitas dari ratusan buruh bongkar muat yang tergabung dalam Organisasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PUK PKS Pujud Karya Sawit, Kepenghuluan Sei Meranti Kecamatan Tanjung Medan menolak ada penambahan 8 orang anggota baru yang di angkat langsung oleh DPC SPSI Kabupaten Rokan Hilir,Selasa (09/03).

Aksi penolakan tersebut berawal dari munculnya surat edaran dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) yang ditujukan kepada Pengurus PUK SPSI Sei Meranti Kecamatan Tanjung Medan agar nama-nama yang tercantum dalam surat tersebut di pekerjakan sebagai anggota PUK SPSI di Pabrik Kelapa Sawit Pujud Karya Sawit.

Prihal tersebut disampaikan oleh seluruh Buruh bongkar muat yang melayangkan protes kebijakan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dengan menambah buruh bongkar muat dianggap tidak berpihak kepada nasib para pekerja dikarena sudah terlalu banyak jumlahnya yang dibagi menjadi dua Shif.

“Saat ini buruh bongkar muat di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Pujud Karya Sawit Kepenghuluan Sei Meranti sudah sangat banyak mencapai 160 orang lebih dari total tersebut menjadi dua kelompok kerja,”Jelas Sujarwo kepada awak media.

Dilanjutkan Sujarwo,”Untuk saat ini dari seluruh Anggota SPSI yang kerja di PKS Pujud Karya Sawit saja setiap harinya ada yang tidak dapat giliran membongkar dikarenakan Volume TBS yang masuk Kepabrik tidak sesuai dengan jumlah anggota SPSI.”tuturnya kembali.

Berdasarkan situasi tersebut dengan tegas kami seluruh buruh bongkar muat yang tergabung dalam organisasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menolak kebijakan dari DPC -SPSI Kabupaten Rokan Hilir dengan menambah anggota PUK SPSI Kepenghuluan Sei Meranti.

“Kami seluruh anggota PUK SPSI menyatakan menolak adanya penambahan Anggota baru dan Protes serta penolakan telah kami sampaikan melalui perwakilan anggota kepada Bendahara PUK SPSI, Rusli bertujuan agar penambahan tersebut dibatalkan,”terangnya.

Baca Juga  Polres Rohil Hadiri Pertemuan Sirahturahmi PWI Rohil

Ironisnya protes tersebut kurang mendapat respon sehinga pada hari Selasa (09/03) Ratusan Buruh Bongkar muat tersebut mengelar aksi protes di halaman Pabrik Kelapa(PKS) Sawit Pujud Karya Sawit melakukan penolakan secara terang-terangan di sebabkan penambahan Anggota Baru PUK SPSI Sei Meranti tersebut diduga usulan dari salah satu Oknum Penghulu yang berada di KM 5 Mahato sementara masih banyak warga Sei Meranti yang belum dapat kesempatan dikarenakan sudah sangat banyaknya anggota SPSI di pabrik tersebut.

“Satu poin yang harus diperhatikan oleh seluruh pengurus SPSI baik di PUK maupun di DPC Kabupaten Rokan Hilir penolakan terhadap kehadiran 8 anggota yang diangkat dari DPC SPSI tersebut juga sangat mendasar karena selama ini selama ini bahwa seluruh anggota buruh bongkar di PKS Pujud Karya Sawit yang dibawah naungan PUK SPSI Sei Meranti tidak pernah teledor dalam melaksanakan pekerjaan walaupun dengan kondisi sekarangan ini penghasilan dari aktivitas bongkar TBS masih sangat minim,”Ujar buruh tersebut

Sementara Ketua PUK Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kepenghuluan Sei Meranti, Makruf menyikapi aksi protes tersebut mengajak sebanyak 5 orang anggota untuk menghadap dan langsung memohon kepada Ketua DPC-SPSI Kabupaten Rokan Hilir turun dan berdiskusi kepada Buruh Bongkar Muat terkait kebijakan yang disampaikan melalui surat tersebut.

“Begini saja menyikapi persoalan ini mari perwakilan dari rekan-rekan semua kita menghadap ketua DPC SPSI untuk kemari dan berdiskusi dengan kita semua jadi jangan dari saya lagi tapi langsung dari kalian setelah itu bersedia beliau kemari atau tidak kita langsung pulang,”Ucapnya.

Sementara Perwakilan Dari DPC-SPSI Kabupaten Rokan Hilir,Usman yang pada saat itu menghadiri dan menyaksikan langsung aksi protes tersebut mengatakan kebijakan ini sangat beralasan dan sudah dipertimbangkan.

Baca Juga  Tuntutan dipenuhi, ribuan karyawan Salim group batalkan aksi mogok kerja

“Semua butuh dan kebijakan diambil dan meminta ketua PUK untuk mempekerjakan delapan anggota baru dikarenakan mereka berasal dari orang yang kurang mampu dan wajib kita bantu dan itu sangat beralasan dan sudah dipertimbangkan,”jelasnya.

Sebagai perwakilan Ketua DPC-SPSI Kabupaten Rokan Hilir dirinya mengajak semua untuk tidak terpancing maupun terprovokasi semua ini demi kebaikan kita semua,”mari kita berpikir dingin bagaimanapun kedelapan anggota tersebut adalah saudara kita terlebih mereka secara ekonomi kurang mampu jadi wajib kita bantu seharusnya kita bangga dengan kebijakan ketua DPC-SPSI yang begitu peduli terhadap semua,”Pungkasnya.ris

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca