ROHIL-Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah (PD) Sarana Pembangunan Rokan Hilir (SPR) Kasmer Dahlan, S.IP, angkat bicara soal pemberitaan tentang pengelolaan blok rokan yang beberapa hari ini menjadi pembincangan hangat di Provinsi Riau.
Blok Rokan ujar Kasmer, merupakan areal penambangan minyak bumi di Propinsi Riau. Sejak tahun 2014 menjadi ladang minyak terbesar yang di eksploitasi oleh PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI). Areal blok Rokan terdapat di 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Rokan hulu, Kampar, Siak, Bengkalis dan Rokan Hilir.
“Dari nama Blok Rokan tersebut sudah jelas bahwa wilayah terbesar terdapat di daerah Rokan dan tepatnya di Kabupaten Rokan Hilir,” kata mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rokan Hilir itu kepada wartawan, Selasa, (16/2/21) ketika diminta tanggapannya.
Di Rokan Hilir, lanjut Kasmer, Blok Rokan tersebar di 6 Kecamatan yaitu, Kecamatan Rantau Kopar, Tanah Putih, Tanah Putih Tanjung Melawan, Rimba Melintang, Bangko Pusako dan Kubu.
“Berdasarkan data dari PT CPI dalam pengelolaan Blok Rokan yang menghasilkan minyak bumi sebesar 165.000 – 200.000 barel perhari dengan luas wilayah terbesar di Kabupaten Rokan Hilir, hampir 50 % nya terdapat di Kabupaten kita ini,”ungkapnya.
Masih berdasarkan data dari PT CPI, terang Kasmer, dari 26 Gathering station (GS) yang terdapat di areal Blok Rokan, 17 GS ada di Kabupaten Rokan Hilir. Kemudian pelaksanaan program Comunity Development PT CPI untuk daerah penghasil di areal Blok Rokan, dari 30 desa yang menerima , 21 desa terdapat di Kabupaten Rokan Hilir.
“Dari data tersebut sudah jelas dan pasti bahwa hampir 50 % wilayah Blok Rokan terdapat di Rokan hilir. Dengan demikian sudah barang tentu Kabupaten Rokan Hilir wajib menjadi prioritas dalam pengelolaan Blok Rokan, prioritas di bidang ketenagakerjaan, dana bagi hasil, CSR, dan mengikutsertakan perusahaan lokal sebagai mitra Blok Rokan ini,”harapnya.
Ketua Karang Taruna Rokan Hilir yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Etik Ikatan Wartawan Online Rokan Hilir ini juga berharap kepada Pemerintah Propinsi Riau dan Pemerintah Pusat untuk tidak memandang Rokan Hilir sebelah mata dalam pengelolaan Blok Rokan. “Berdasarkan fakta yang ada, Kabupaten Rokan Hilir lah sebagai penyumbang terbesar minyak bumi di Blok Rokan,”ungkapnya lagi.
Terkait adanya beberapa Kabupaten yang menjelaskan tentang presentasi di wilayah masing-masing, Kasmer tidak membantahnya. Namun kata dia, mari berbicara berdasarkan fakta yang ada.
“Harapan yang disampaikan bukan berasal dari data yang tidak jelas namun berasal dari fakta dan sumber yang resmi. Peralihan dari PT Chevron ke Pertamina menjadi berkah tersendiri untuk Kabupaten Rokan Hilir. Dan semoga pemerintah dapat merealisasikan agar masyarakat di Kabupaten ini sebagai pemilik negeri yang sah tidak menjadi penonton di kampung sendiri,”pungkasnya.(Ind)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.