BAGANBATU — Konsumen pengguna BBM subsidi kian hari kian resah akibat ulah Stasiun Pengisian Bakar Umum ( SPBU) yang ada di Kecamatan Bagan sinembah dan Balai Jaya yang setiap hari dikuasai oleh oknum- oknum pelangsir BBM.
Para pelangsir tersebut sengaja membeli Bahan Bakar Minyak ( BBM) bersubsidi jenis premium dan solar yang kemudian diperjualbelikan kembali guna meraup keuntungan pribadi.
Aktifitas tersebut terus dilakukan secara berulang- ulang hampir setiap hari dan anehnya pemerintah dan aparat terkait seakan terkesan tutup mata. Kondisi itu mengakibatkan mobil milik masyarakat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi
” Kami sangat kecewa dengan kondisi seperti ini, mau beli minyak premium aja selalu habis dan bahkan kalau adapun susah kali mendapatkannnya dan harus mengantri berjam- jam ,” Keluh seorang pengemudi, Joko kepada awak media, Ahad 28/12/2020.
Dianya menyebutkan bahwa tiap hari melihat puluhan mobil dan sepeda motor dengan tangki yang sudah dimodifikasi dan melangsir secara berulang- ulang dan anehnya semua pihak terkait baik pemerintah, aparat dan pertamina nampaknya diam saja.
“Kami harap pemerintah daerah bersama aparat kepolisian segera menertibkan kendaraan pelangsir yang mengantre di SPBU, sebab ulah mereka telah merugikan masyarakat,” kata Joko lagi.
Dia mengatakan, perlu penanganan serius pemerintah menertibkan kendaraan pelangsir tersebut, sebab apabila tidak dikhawatirkan kondisinya akan semakin parah. Dan keberadaan antrean kendaraan pelangsir di sekitar SPBU sangat merugikan masyarakat terutama mereka yang akan istirahat di SPBU karena jalan selalu macet.
“Saya menduga keberadaan pelangsir sengaja antre menyelewengkan BBM bersubsidi, sebab selama ini mereka dengan mudah melakukan pengisian di SPBU sementara kendaraan masyarakat kesulitan mendapat BBM besubsidi di SPBU,” katanya lagi.
Hampir dapat dipastikan mobil yang mengantre di SPBU pelangsir, sebab setiap hari mobil yang mengantre tidak terlihat berganti atau hanya kendaraan itu-itu saja.
” Sebetulnya untuk menangkap mobil pelangsir itu sangat mudah, selain memiliki ciri khusus, yakni selalu membawa jeriken dan setiap hari mengantre di SPBU, namun hal itu tidak pernah dilakukan aparat penegak hukum,” Cetusnya.
Sementara itu, Datuk Penghulu Pasir Putih Harien kepada awak media beberapa waktu lalu juga menyesalkan aktifitas langsir BBM bersubsidi di SPBU kecamatan Balai Jaya itu. ” Kita juga kesal terhadap SPBU itu, mereka kurang perhatian dengan lingkungan dan bahkan kami mengajukan proposal untuk kegiatan desa saja susah dan bahkan kami ngemis,” Kesalnya.( Ind).
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.