ROHIL – Bakal Calon Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afizal Sintong, bakal mengalokasikan Rp50 miliar per tahun untuk petani ternak sapi di Baganbatu, Kecamatan Bagan Sinembah jika terpilih Pilkada 2020-2024. Janji itu demi pengembangan produk olahan pupuk yang menjamur di Kota Kelapa Sawit tersebut.
Sebab, selama ini para peternak sapi yang mengolah pupuk organik dari kotoran dan urine sapi dirasa belum tersentuh. Padahal potensi ini sangat menjanjikan sebagai wadah pelebaran lapangan pekerjaan.
Tak hanya bantuan modal pengembangan usaha, seluruh peternak sapi juga akan diberi pelatihan rutin tentang kiat budidaya sapi hingga mendirikan plaza ternak. Sehingga, para petani lokal tidak perlu lagi susah payah menjual daging sapinya ke pasar tradisional.
“Produk pupuk organik cair dari urine sapi untuk mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk subsidi berbahan kimia. Apalagi, Kecamatan Bagan Sinembah selama ini sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Rohik melalui sektor perkebunan kelapa sawit. Untuk itulah peternak sapi yang tergabung pada kelompok tani menjadi prioritas utama saya agar petani perkebunan kelapa sawit lokal menggunakan pupuk olahan mereka,” ucap Bacalon Bupati Rohil, Afrizal Sintong, Selasa (28/1/2020).
Afrizal menjelaskan, belakangan banyak pupuk dan pestisida yang sudah menggunakan bahan organik sebagai bahan baku. “Ini peluang besar bagi peternak dan petani kelapa sawit kita. Selain plaza ternak dan rumah potong hewan, saya akan siapkan gerai olahan pupuk
organik yang menyebar ke seluruh kecamatan di Rohil hasil olahan pupuk urine dari Baganbatu. Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh membeli pupuk ke luar daerah,” tegas politisi Golkar ini.
Ditambahkannya, Rohil harus belajar dari daerah lain yang lebih dahulu mengembangkan pupuk organik dan plaza ternak serta rumah potong hewan. “Kita siapkan dokter hewan agar kesehatan ternak mereka terpantau dengan baik. Saya akan alokasikan dana Rp50 miliar per tahun, dan kita berdayakan Dinas Peternakan dan Pangan serta Dinas Koperasi dan UMKM berikut Dinas Pertanian sebagai leadernya. Sehingga, peternak sapi lokal menjadi pilot project bagi daerah lain,” tegas mantan anggota DPRD Rohil ini.
Apalagi, sambung Afrizal Sintong, pemerintah pusat belakangan ini terus mencanangankan program setiap desa diberikan bantuan pengembangbiakan sapi dengan nama program SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting). “Tujuan dari program tersebut adalah untuk pemenuhan konsumsi daging di setiap daerah. Dari program yang dicanangkan setiap daerah mendapatkan bantuan baik sapi maupun kerbau. Hal ini tentu
mempunyai limbah seperti urine dan feses sapi,” jelasnya. (NG)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.