ROHIL,Mandiripos.com- Seluruh tenaga honorer yang bertugas di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan juga kantor camat secara resmi telah dirumahkan sejak Rabu (19/9/2018).
Pemberhentian tenaga honorer ini menindak lanjuti edaran Bupati Rohil No:814/BKPSDM-SES/2018/108 tentang tenaga honorer yang dirumahkan.
Namun, ada beberapa tenaga honor yang tetap bekerja dan tidak di berhentikan seperti cleaning service, jaga malam serta sopir.
Hari ini, seluruh OPD menggelar rapa bersama para honorer dalam membahas pemberhentian tersebut salah satunya Dinas Perumahan Rakyat Dan Pemukiman (Perkim).
Kepala Dinas Perkim Rohil, Zulfahmi ST MT Rohil menjelaskan, untuk kantornya sendiri ada sebanyak 65 orang tenaga honorer diluar CS, penjaga malam dan kebersihan.
“Jadi semuanya kita rumahkan. Kita sampaikan secara baik-baik dengan pemahaman yang luas, Alhamdulillah tidak ada yang protes atau sejenis reaksi dari mereka. Jadi, tanpa terkeculai mereka masih bisa dipakai sebagai tenaga sukarela yang dibutuhkan oleh kepala bidang, sekretaris atau PPTK lainnya dan dipakai secara sukarela tanpa ikatan,” kata Zulfahmi, Kamis (20/9/2018)
Sebanyak honorer yang masih dipakai lanjut Zulfahmi, dengan ketentuan tidak terikat itu tidak dibenarkan mereka memakai seragam dan atribut kantor, melainkan dengan pakaian bebas saja. Dan siapa yang akan di pekerjaan tergantung kepada Kabid, sekretaris dan bidang yang membutuhkan.
Zulfahmi mengaku senang sudah menyampaikan hal ini kepada seluruh tenaga honorer di kantornya. Dia mengakui yang aktif dipakai bekerja di Dinas Perkim hanya sekitar 25 orang saja dan yang hadir setiap hari. “Harusnya mereka ini layak dipertahan, namun harus bagaimana lagi,” sebutnya.
Zulfahmi juga mengatakan, meski dari 65 tenaga honorer yang ada, sekitar 35 honorer tercatat jarang masuk, dan ada juga yang datang hanya absen saja lalu kemudian pergi.
“Saya senang sudah memyampaikan dengan plong dan tidak ada yang protes. Kendati pun dibilang ada separuh lebih honorer yang hanya mengintip saja ke kantor untuk absen dan kemudian pulang, nah yang seperti ini tidak perlu dipertahankan lagi,” pungkasnya.
Meski tidak ada yang bergejolak atau proses atas dirumahkannya honorer di Perkim itu. Namun sebagian honorer ada yang meminta untuk berpisah sambut dengan bupati Rohil, sebagai tanda penghargaan terakhir.
“Hanya satu harapan, mereka ingin semacam pisah sambut dengan bupati. Dan ini akan saya sampaikan ke bupati,” pungkasnya. (Way)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.