SELATPANJANG.(MANDIRIPOS.COM. Sebanyak 101 orang yang terdiri dari 96 orang Kepala desa, 5 lurah dan 9 Camat di Lingkunganb Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (8/3) pagi mengikuti Workshop Arah dan Pedoman Pembangunan Desa, yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) bertempat di Ballrom Grand Meranti Hotel.
Workhsop yang menghadirkan dua orang nara sumber dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia , Dr.M.Asward.M.Sidan Agustinus Sulistiyo Tri P. SE.M.Si, dibuka secara resmi Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim.Se.M.Si dan dihadiri sejumlah perwakilan kepala OPD di Lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.
Dalam pengarahan, Wakil Bupati H Said Hasyim, mengakui bahwa disetiap desa dan kelurahan di kabupaten kepulauan Meranti banyak memiliki potensi daereah yang belum dikelola atau dikembangkan dengan baik, anehnya yang memanfaatkan potensi tersebut adalah daerah luar bahkan negara tetangga Malaysia. Hal ini terjadi disebabkan karena daerah ini belum memiliki langkah strategis untuk itu.
“Kita akui anak-anak meranti banyak yang pintar, ini terbukti setiap anak daerah yang ditugaskan kuliah atau belajar di berbagai perguruan tinggi selalu mendapat nilai yang baik bahkan banyak yangf mendapat predikat cumlaude, tetapi kenapa daerah kita ini belum maju juga, daerah kita subur, banyak menghasilkan kelapa, kopi, sagu dan lainnya, a kita lebih banyak jadi penonton bak kata pepatah ayam mati dilumbung padi, itik kehausan di air tawar,” kata Said Hasyim.
Tidak itu saja, dari segi pemerintahan kabupaten Kepulauan Meranti sejak di Mekarkan hingga tahun 2018 lima kali berturut-turut meraih WTP penilaian dari BPK, kemudian memperoleh Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) predikat B.
Di hadapan ratusan peserta Workshop, Wakil Bupati meminta seluruh Kepala Desa/lurah proaktif, inovatif dalam menggali potensi desa masing-masing, jangan berpangku tangan dan banyak tidur.
Sementara itu, Ketua Panitia Workshop Arah dan Pedoman pembangunan Pedesaan, H .Muhammad Nur.SH.M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa tekat dari Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mewujudkan 9 Agenda Proritas Pemerintah Republik Indonesia seperti menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa, memberikan rasa aman ke pada seluruh warga negara, membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola Pemerintah yang bersih, Efektif, Demokratik, dan terpercaya, juga membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan Desa, melakukan reformasi system dan penengakakan hukum yang bebas korupsi, meningkat kualitas hidup Manusia Indonesia dan juga meningkat produktifitas rakyat yang berdaya saing di pasar internasional.
.
Demi terwujudnya Tekat tersebut diminta seluruh elemen baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk dapat mendukung program program untuk tercapainya 9 nawacita tersebut, Khususnya nawacita ke- 3 yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran. dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,yang mana Kabupaten kepulauan Meranti termasuk daerah pinggiran yang berbatasan dengan dengan Negara negara tetangga yang termasuk di dalam prioritas Pemeritah.
Salah satu program , yang dikembangkan adalah Street Level Innovation ( SLI ) yang merupakan salah satu cara untuk mengakselerasi invovasi- invovasi yang dilakukan di unit unit pemerintahan yang berada pada garis depan yang berhubungan langsung dengan Masyarakat, khuisusnya di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa.(ari)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.