SUNGAI TOHOR,Mandiripos.com – Sebanyak 30 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) berbasis sagu di Kecamatan Tebingtinggi Timur (3T) mendapat pelatihan khusus selama empat hari. Pelatihan yang ditaja Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian itu dimulai Senin (4/12) di Desa Sungai Tohor.
Pembukaan pelatihan dilaksanakan di aula Kantor Camat 3T. Hadir pada acara tersebut Pejabat Kemenperin Jhon Hendri dan Syarifuddin, Kadisdagperinkop Kepulauan Meranti Azza Faroni, Camat 3T Tunjiarto, dan sejumlah kades di Kecamatan 3T.
“Pelatihan ini kami laksanakan di daerah-daerah yang mendapatkan alokasi pembangunan SIKIM (sentra industri kecil dan industri mikro),” ungkap Jhon Hendri saat memberikan sambutan.
Untuk wilayah PPI II Sumatera dan Kalimantan, kata Jon, pelatihan dilaksanakan di Meranti, Lingga, Dharmasraya, Sijunjung, Payakumbuh, Langkat, Tarakan, dan Balikpapan.
“Pelatihan ini diberikan kepada pelaku IKM yang akan masuk dalam sentra. Kita harap semua peserta bersungguh-sungguh,” pinta dia.
Sementara Azza Faroni yang membuka resmi acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kemenperin yang menggelar pelatihan tersebut di Meranti. Menurutnya, pelaku IKM memang sangat membutuhkan berbagai pelatihan dalam meningkatkan wawasan dan keterampilan.
“Kita sangat berterima kasih atas perhatian Kemenperin terhadap pengembangan IKM di Meranti, khususnya IKM berbasis sagu. Pelatihan ini sangat besar manfaatnya,” sebut dia.
Dia pun meminta peserta memafaatkan pelatihan tersebut sebaik mungkin. Nantinya, usai pelatihan diharapkan semakin banyak olahan dari sagu yang dijual di pasaran.
Sementara Camat Tunjiarto menjelaskan bahwa kecamatan yang dipimpinnya merupakan penghasil sagu terbesar di Meranti. Namun belum banyak produk hilir sagu yang tersedia.
“Kita memang daerah penghasil sagu terbesar namun belum banyak produk pangan dari sagu yang beredar. Sekarang yang ada baru sagu telor yang diolah IKM Cik Manan.
Pelatihan Proses Bisnis Sagu ini sendiri akan diisi oleh narasumber dari IPB. Para peserta yang sebagian besar ibu-ibu akan dilatih mengkreasikan aneka turunan pangan dari sagu seperti mie sagu kering, bakso sagu, dan kerajinan dari limbah sagu.(ari)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.