Alahmak… Warga Resah… Diduga Akibat Debu Beterbangan, Proyek Jalan Beton Gajah Mada Duri Jadi Perhatian


Duri – Warga yang bermukim di sepanjang Jalan Gajah Mada Sebanga dalam dari kilometer 27 hingga kilometer 32 Desa Tasik Serai Barat menuju Desa Tasik Serai Timur Kecamatan Talang Muandau, Duri Kabupaten Bengkalis merasa resah ulah debu beterbangan yang disebabkan pengerjaan proyek peningkatan mega proyek Jalan Beton yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp. 46 miliar tahun anggaran 2022.

Dari pengamatan wartawan di lokasi mega proyek Jalan Beton Gajah Mada segmen III sepanjang 5 kilometer yang dikerjakan PT Prima Marindo Nusantara, pada Kamis (7/7) pagi menjelang siang, debu beterbangan cukup tebal sehingga sangat mengganggu warga sekitar, khusus pejalan kaki dan pengendera sepeda motor yang melintas.

Warga sekitar tidak cuma merasa terganggu, tapi debu beterbangan sudah mulai meresahkan lantaran bisa menimbulkan sakit, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan penyakit lainnya.

“Debu yang beterbangan cukup tebal setelah badan jalan digreder disebabkan tidak ada penyiraman badan jalan dilakukan,” ujar Parlindungan kepada wartawan.

Kata Parlindungan, pihak rekanan yang mengerjakan peningkatan jalan tersebut mesti peduli terhadap dampak dari pengerjaan akibatnya bisa fatal bagi pernafasan masyarakat sekitar.

Sudah banyak warga sakit batuk dinilai lantaran debu yang cukup tebal lantaran pengerjaan peningkatan jalan beton tersebut,” ulasnya.

Masih Parlindungan, debu beterbangan cukup tebal itu selain menimbulkan sesak nafas bisa jadi penyebab terjadi kecelakaan lalu lintas lantaran mengganggu pandangan pengendera atau pengemudi kendaraan.

Harapannya, rekanan segera melakukan penyiraman badan jalan yang sedang dikerjakan. Jika pihak rekanan tidak mau melakukan penyiraman, kita bakal protes dengan cara stop pengerjaan proyek, tegasnya.

Perwakilan PT Prima Marindo Nusantara saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, terkait minimnya penyiraman badan jalan yang sedang dikerjakan lantaran mobil tangki yang digunakan untuk penyiraman lagi rusak.

Baca Juga  Study Banding, Harapan Komisi I Tahun 2021 Blangko E-KTP dapat Melalui Sistem Hibah dari APBD

“Mobil tangki yang kita gunakan untuk melakukan penyiraman lagi rusak, dan saat ini sedang diperbaiki,” sebutnya.(BN)

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca