DURI-Dalam agenda kegiatan dalam menyerap aspirasi masyarakat melalui kegiatan reses, perjalanan reses Sanusi SH MH anggota Legislator dari Partai PKS dan juga anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bengkalis berlanjut di Jalan Sukajadi III, RT 3 RW 3 Desa Tambusai Batang Dui.
Kegiatan reses yang digelar pada Senin (5/4/21) sekitar pukul 14.00 WIB itu dipusatkan dirumah salah seorang warga bernama Anton Desa Tambusai Batang Dui, Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Dalam reses kali ini, Sanusi SH MH atau yang akrab disapa Yung Sanusi menyebutkan bahwa Kabupaten Bengkalis disebut salah satu Kabupaten nomor dua dengan APBD terbesar di Indonesia setelah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pada tahun 2015 APBD Kabupaten Bengkalis hingga mencapai kejayaannya dengan total APBD 5 Triliun lebih. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini keadaan sudah berubah. Tidak seperti lima tahun lalu. APBD Kabupaten Bengkalis jauh menurun. Hal ini dibuktikan dengan APBD 2021yang di sahkan oleh DPRD Kabupaten Bengkalis hanya mencapai Rp. 3,2 T.
“Dengan belanja Operasional mencapai Rp. 2,3 T, dan belanja modal untuk pembangunan Fisik hanya Rp. 400 M. Penurunan APBD ini diakibatkan oleh menurunnya dana bagi hasil atau DBH Migas. Akibatnya pembangunan akan terkendala jika APBD tidak mencukupi,” Ungkap Yung Sanusi.
DPRD Kabupaten Bengkalis, terus menggesa Pemerintah Daerah berupaya untuk tingkat pendapatan asli atau PAD dengan memaksimalkan potensi pajak dan Retribusi daerah. Perusahaan besar banyak di Kab. Bengkalis baik migas maupun non Migas. Pemerintah Daerah harus sigap atas pungutan pajak dan Retribusi daerah ini guna peningkatan penambahan PAD. Mudah-mudahan setelah peralihan Chevron ke Pertamina keadaan Kab. Bengkalis akan cepat berubah. Dengan bagi hasil yang lebih besar,”lanjut Yung Sanusi lagi.
Dalam reses itu, Kepala Desa Tambusai Dui melalui Sekdes menyebutkan bahwa saat ini problem yang dihadapi adalah adanya sarana pendidikan dan kapasitas jumlah siswa untuk jenjang pendidikan SLTA dan SLTP.
“Jadi Desa Tambusai Batang Dui sangat membutuhkan peserta didik, dan juga peningkatan sarana pendidikan SMP dan SMA. Semoga pada masa PSB nanti, terjadi peningkatan yang kita harapkan. Kami meminta para orang tua agar melakukan cek KK dan akte, harus beralamat di Desa Tambusai Batang Dui sehingga dapat membantu dalam seleksi dokumentasi,” ujar Andri Nawardin, sekdes Desa Tambusai Batang Dui.
Disela kesempatan kegiatan reses itu, hal terkait pemekaran Kecamatan, Kelurahan dan Desa tak ketinggalan dipertanyakan peserta reses, hal ini warga mempertanyakan hal apa saja yang menjadi syarat terjadinya pemekaran itu.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Yung Sanusi SH MH yang tak lain merupakan Ketua Bamperda Kabupaten Bengkalis ini.
“Terkait hal pemekaran, terus kita gesa dan melakukan langkah koordinasi dengan berbagai pihak. Namun perlu disadari, tujuan pemekaran ini selain jumlah penduduk yang sudah sesuai dan bisa dimekarkan, juga sebagai upaya mempermudah masyarakat dalam berurusan serta memberikan lowongan kesempatan kerja bagi masyarakat. Nah hal ini perlu digesa bersama, dan tentunya ini adalah dukungan masyarakat juga,”katanya menjawab pertanyaan tersebut.
Kegiatan reses yang berjalan hampir dua jam tersebut berjalan sukses. Tak ketinggalan, kegiatan ini juga mengutamakan protokol kesehatan Covid-19.(BN)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.