BENGKALIS – MANDIRI POS, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala Laksamana Politeknik Negeri Bengkalis menjadi peserta kegiatan Forest Fire Response Training in Sumatera, pada 17-18 Februari 2021 bertempat di Sultan resto jl. Ronggowarsito no. 12 Gobah Pekanbaru.
Seperti diketahui, Provinsi Riau khususnya Kabupaten Bengkalis juga memiliki isu-isu lingkungan, misalnya kebakaran lahan dan hutan yang sepanjang tahun menjadi ancaman akibat perubahan iklim dan kegiatan perorangan dan juga koorporasi melakukan pembakaran dan juga perubahan iklim dan lainnya. Peran generasi muda bergerak di isu lingkungan sangat diperlukan.
UKM Mapala Laksamana Politeknik Negeri Bengkalis turut berpartisipasi sebagai peserta undangan dan mewakili UKM Mapala Laksamana Aldi geofmi putra dan Defi Afriani. Riles diterima Indonesia satu.co.id. Kamis 18 Februari 2021.
Peserta mengikuti Forest fire response training in sumatera berjumlah 20 orang. Pemateri pertama Tri Atmanto dari Kepala Seksi Pengendalian, Perubahan iklim dan Pencegahan Karhutla Dinas Lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi Riau. Kedua Okto, Relawan tim cegah api greenpeace indonesia dan pemateri ketiga Ismail relawan tim cegah api greenpeace indonesia.
Harapan dari pelatihan ini untuk meningkat kan kesadaran masyarakat dan mahasiswa serta mengetahui bagaimana cara dan upaya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Koordinator Golongan Hutan Indonesia, Edo Rakhman mengajak anak muda Riau dan juga mahasiswa UKM Mapala Laksamana untuk peduli terhadap isu-isu lingkungan dan iklim.
Ia menyampaikan isu lingkungan di mata anak muda hasil survey menyebut berada diperingkat empat di media sosial.
Edo melanjutkan bahwa terbentuknya Koalisi Golongan Hutan di Nasional mempunyai tujuan untuk mengedukasi anak muda perihal isu lingkungan hidup.
Menurutnya perlu semangatnya anak muda, bagaimana isu lingkungan hidup di Indonesia menjadi bahan yang didiskusikan setiap hari.
“Dibentuk awalnya untuk merespon pemilihan presiden di April 2019 lalu, bagaimana anak muda lebih peduli isu hari ini khususnya Lingkungan hidup, ” ujarnya.
Ia menyampaikan Koalisi Golongan Hutan membahas hampir semua isu lingkungan hidup, seperti kebakaran hutan, perubahan iklam, pencemaran limbah, plastik , dan seterusnya.
Isu lingkungan dan hutan terutama masalah Karlahut seperti Greenpeace, Walhi, Kemitraan/Partnership, Madani Berkelanjutan, Coaction, EcoNusa, Pantau Gambut, Change.org, Auriga, Kaoem Telapak, dan Development Dialogue Asia/DDA. (sir/diskominfotik)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.