BENGKALIS – MANDIRI POS, Sri Barat panggilan akrab Iyeth Bustami yang kini disandingkan dengan Kaderismanto dalam kontestansi Pemilukada serentak 2020, ternyata tak hanya tampil sebagai artis dengan segudang prestasi. Tapi, Iyeth Bustami juga menjadi Ikon Riau dan memperkenalkan Kecamatan Bukit Batu di kancah Dunia.
Iyeth Bustami adalah seorang penyanyi Melayu dan Dangdut. Tutur bahasanya logat Melayu asli Riau. Ciri khas dalam berhijab, membuat Sri Barat makin terkenal di kancah Dunia. Tercatat sebagai deretan penyanyi senior, Iyeth Bustami tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Wanita kelahiran Bengkalis, 24 Agustus 1974 ini, mulai terjun ke dunia musik Tanah Air sejak tahun 1993 silam. Selama berkarier, Iyeth Bustami memang serius menekuni musik pop melayu.
Namanya semakin terkenal setelah membawakan lagu Laksaman Raja di Laut pada tahun 2004 silam.
Laksamana Raja di Laut, lagu yang begitu melegenda, bahkan berhasil Sri Barat untuk tur ke luar negeri. Laksaman Raja di Laut juga membawa nama Bukit Batu, yang saat ini menjadi sebuah Kecamatan di Kabupaten Bengkalis tersohor.
Iyeth mengungkapkan bahwa lagu yang membuatnya terkenal memang diambil dari kisah nyata masyarakat Riau.
“Laksmana Raja di Laut ini adalah gelar seorang pahlawan yang berkuasa di laut Riau, jadi pada waktu itu ada Sultan Sri Indapura memberikan gelar kepada pahlawan ini, orangnya ada, makamnya pun ada di Bukit Batu,” ungkap Iyeth mengutip Grid.ID.
Lebih dari itu, Iyeth juga wanita dengan segudang prestasi. Sebagai arti asli Bengkalis-Riau, prestasinya menjadi Penyanyi Wanita Terbaik Versi Anugerah Dangdut TPI 2003.
Kemudian, konser-konser suara emas pernah dilantunkannya dan menggugah jagat raya di Tahun 2017 hingga 2018, melalui konser penghargaan serta Oueen Of Melayu.
Ia telah lama mendedikasikan dirinya di dunia musik. Di Riau, ia telah terkenal dengan suara khas cengkok melayu yang dimilikinya.
Sejak daripada SMA, Iyeth pindah ke Jakarta, dan melanjutkan perjalanan di dunia musik dengan mulai bekerja dibawah Label JK Records dan menerbitkan album Pop Melayu ’40-’60 pada tahun 1990. Pada 1994.
Iyeth meneberbitkan Album Cik Minah Sayang dan pada tahun 1995 , Iyeth mengeluarkan Album Pop Minang ’95 (Album Hati Nan Seso) , Rumah Cinta 1995 dan Krisis Cinta pada tahun 1998 . Seterusnya Iyeth juga bekerjasama dengan Maheswara Musik Records dengan memproduksi Album Cinta Hanya Sekali 1999 .
Nama Iyeth semakin terkenal sejak melantunkan lagu Laksmana Raja di Laut pada tahun 2003, di album Zapin-Dut: Laksmana Raja di Laut. Lagu ini juga melejitkan nama Tia AFI setelah ia membawakannya dalam salah satu konser eliminasi Akademi Fantasi Indosiar II pada tahun yang sama.
Tahun 2020, Genap 30 Tahun Iyeth Bustami dalam Industri Musik Indonesia. Bermula daripada Musik Melayu, Musik Pop dan hinggalah ke Musik Dangdut, yang merupakan lagu idola masyarakat dari turun temurun.
Kini Iyeth Bustami memutuskan terjun ke dunia politik. Ia akan mewarnai bursa pencalonan kepala daerah serentak 2020. Mendampingi Kaderismanto, Balon Bupati Bengkalis 2021-2024 mendatang. Jargon PDI-Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini siap memenagkan Pemilukada Bengkalis 9 Desember 2020 mendatang.
“Tentukan nasib kampung halaman kita ini supaya lebih baik, bersih dan bermartabat. Mari kita bangkitkan lagi marwah Bengkalis, martabat Bengkalis,” ucapnya dihadapan sejumlah wartawan di Riau.
Iyeth mengaku sangat prihatin melihat Bengkalis yang tidak berbenah. Ia hanya melihat sederet masalah, mulai dari Bupati, pejabat hingga legislator terjerat dengan korupsi.
“Saya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya Bengkalis untuk bersama-sama menggunakan hati nurani,” ungkap Iyeth yang tercatat sebagai salah satu Bakal Calon (Balon) Bupati Bengkalis dari perempuan ini.(sir)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.