BENGKALIS – MANDIRI POS. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis Djoko Edy Imhar mengatakan bahwa new normal bukanlah normal biasa seperti sebelum pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan Djoko saat dikonfirmasi oleh awak media di ruang kerjanya, Selasa, 02 Juni 2020.
Dikatakan Djoko, pasca berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), saat ini Kabupaten Bengkalis memasuki fase new normal.
“New normal merupakan tatanan normal baru bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Bukan normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Masyarakat diberi kelonggaran untuk kembali beraktifitas. Pertokoan yang tutup seperti saat dilaksanakan PSBB, sudah boleh beraktifitas kembali,” ujar Djoko dengan logat Melayu yang fasih.
Namun, tambah Djoko, tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah dalam beraktifitas.
“Masyarakat harus berprilaku hidup sehat, gunakan masker jika keluar rumah, jaga jarak (physical distancing) jika berinteraksi, jangan berkumpul, rajin cuci tangan pakai sabun sampai bersih dengan air yang mengalir,” ujar Djoko menjelaskan.
Terkait kinerja jajarannya di roro penyeberangan Bengkalis – Sungai Pakning, Djoko menjelaskan, tetap efektif.
“Sampai hari ini, tetap dilakukan penyemprotan disinfectan menjelang keberangkatan. Juga tetap dilakukan pengecekan suhu tubuh dan pengaturan jarak duduk bagi setiap penumpang,” ujar Djoko sambil menunjukkan pesan WhatsApp di HP miliknya terkait laporan kegiatan anggotanya di lapangan.
Bahkan Djoko menambahkan, demi kelancaran tugas di lapangan, ia menyediakan pulsa gratis bagi anggota yang ditugaskannya agar efektif dalam bekerja.
“Saya isikan pulsa mereka walau tidak ada anggarannya. Supaya mereka bisa segera mengirimkan laporan kegiatan kepada saya melalui WhatsApp,” ujar Djoko.
Namun, tidak dipungkiri, ujar Djoko lagi, masih ada segelintir masyarakat kita yang kurang memahami. Seperti merobek rambu pembatas di tempat duduk. Padahal semua itu untuk kebaikan dan keselamatan bersama.
“Secara moril, kami sudah melaksanakan tanggung jawab dan tupoksi kami. Dan tetap akan kami lakukan sampai pandemi Covid-19 ini dinyatakan berakhir,” ujar Djoko tegas.
Djoko juga mengatakan, implementasi dilapangan dalam melaksanakan tugas, tidak semudah seperti yang dibicarakan.
Ada masyarakat yang mengeluh karena ketatnya penjagaan petugas di posko check point. Bahkan ada yang disuruh putar arah alias disuruh kembali ke daerah asal. Sampai ada yang mengatakan terlalu ekstrim,” ujar Djoko sambil tersenyum.
“Kami hanya menjalankan ketentuan sesuai Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19. Pada dasarnya, semua demi keselamatan warga Kabupaten Bengkalis,” ujar Djoko.
Selanjutnya, tentang sosialisasi kepada masyarakat terkait Covid-19, ia mengatakan, peran serta media sangat penting dan vital. Apalagi sosialisasi melalui pemberitaan di media online. Pemerintah sangat terbantu dalam hal sosialisasi ini.
“Peran media sangat penting dan vital, sebagai penyambung lidah atas hajat Pemerintah dalam rangka menyelamatkan masyarakat dari bahaya Covid-19,” ujar Djoko.
Terakhir, harapan Djoko, semoga masyarakat menyadari bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk itu, terapkan pola hidup sehat. Patuhi semua imbauan Pemerintah. Demi kesehatan dan keselamatan bersama. (sir)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.