SIAK-Ketua PKK Kab. Siak Dra. Hj. Rasidah Alfedri melakukan Pembinaan dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS di Balai Kampung Kampung Tengah kecamatan Mempura, Jumat (8/10/2021). Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari berbagai pembinaan, sosialisasi dan penyuluhan-penyuluhan yang dilaksanakan oleh PKK, kader Posyandu maupun dinas kesehatan.
“Ini hari kedua dan kecamatan yang ketiga kami turun untuk melaksanakan penilaian dan pembinaan keluarga ber perilaku hidup bersih dan sehat,” sebut Rasidah di balai kampung adat itu.
Ia katakan, bahwa tujuan dari Phbs ini bukan saja penilaian dan pembinaan semata sehingga PHBS tidak di buat penilaian sesaat ini saja, tapi harus menjadi perilaku kehidupan sehari-hari.
“Program phbs ini desain terus dapat digalakkan apalagi di masa pandemi ini. Indikator yang ada di phbs merupakan salah satu cara untuk memutuskan mata rantai covid 19,″ tambahnya.
Dirinya berharap kegiatan phbs bisa jadi budaya sekaligus menggerakkan keluarga serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Lebih jauh Rasidah menyampaikan, keberhasilan pembinaan yang dilakukan dapat dilihat dari bagaimana praktek pelaksanaan 10 indikator phbs dilingkungan rumah tangga. Artinya harus ada upaya yang dilaksanakan untuk memberdayakan seluruh anggota rumah tangga agar mau, tahu dan mampu untuk melaksanakan phbs.
Selain itu lanjutnya, semua pihak yang terkait bisa berperan aktif dalam gerakan kesehatan di tengah-tengah masyarakat.
Kata Ida sapaan akrabnya, ada empat indikator yang menentukan derajat kesehatan masyarakat yaitu, faktor lingkungan, faktor perilaku dan yang ketiga pelayanan kesehatan serta faktor keturunan atau genetika.
“Faktor lingkungan dan perilaku ini sangat menentukan derajat kesehatan seseorang. Jadi untuk merubah perilaku masyarakat agar bisa meningkatkan derajat kesehatannya salah satunya melalui program phbs ini,″ jelasnya.
Istri Bupati Siak ini berharap, dengan melaksanakan program phbs dalam kehidupan sehari-hari bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten Siak.
Maisaroh, seorang kader phbs dari kampung Kampung Tengah mengatakan, ia bersama kawan-kawannya memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman obat keluarga (toga). Selain berfungsi sebagai penghijauan lingkungan tanaman toga juga dapat dimanfaatkan sebagai obat atau jamu dan sebagai objek wisata.
Kegiatan dilanjutkan dengan penilaian sekaligus pembinaan dan peninjauan ke rumah binaan untuk mengetahui bagaimana penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.(info)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.