SIAK – Bupati Siak Alfedri berupaya keras mempercepat penanganan wabah Covid 19 di kabupaten Siak. Selain melakukan peralihan anggaran DAK kesehatan, DID dan Disperindag Siak, ia juga mengumpulkan donasi pribadi pejabat, anggota DPRD, sumbangan Baznas, BUMD/BUMN dan pihak swasta.
“Anggaran peralihan kita ada Rp 44,7 miliar. Sebanyak Rp 33,7 miliar merupakan peralihan DAK Kesehatan, DID dan BLUD RSUD Tengku Rafian. Sedangkan Rp 11 miliar merupakan anggaran dari Disperindag Siak untuk sembako murah dengan sasaran warga terdampak Covid 19,” kata Alfedri, Jumat (17/4/2020).
Dari Rp 33,7 miliar tersebut dipergunakan untuk pembelian APD, masker medik, insentif paramedis dan dokter paru, persiapan ruangan isolasi dan cadangan untuk ruangan isolasi. Anggaran itu difinalisasi dan disetujui oleh Ketua DPRD Siak.
“Melihat eskalasi Covid 19 meningkat, saat ini kita sedang melakukan penghitungan ulang untuk mempersiapkan diri lebih jauh. Kita sedang melakukan rasionalisasi anggaran di masing-masing OPD untuk kepentingan penangan wabah Covid 19,” kata dia.
Berdasarkan SKB 3 Mentri, pihaknya memangkas belanja barang dan jasa di masing-masing OPD sebesar 50 persen. Anggaran ini diperuntukkan untuk penanganan Covid 19. Karena itu pihaknya melaksanakan refocusing dan realokasi anggaran.
“Ini belum kelar semua, karena masih dalam proses rasionalisasi anggaran. Pada intinya semua sudah setuju jika pemotongan 50 persen dilaksanakan,” kata dia.
Bagi kegiatan yang sudah proses lelang tidak tarik, namun yang belum melaksanakan lelang dilakukan pemotongan anggaran. Pelaksanaan ini dianggap berat namun semua kepala OPD harus mengerti dengan keadaan.
Selain mengubah kebijakan anggaran APBD, Bupati Alfedri juga mengumpulkan donasi untuk memberikan bantuan kepada ODP Covid 19 yang kurang mampu. Ia memulai dari dirinya sendiri, sedikitnya 30 paket Sembako secara pribadi. Donasi yang digalangnya akhirnya mencapai 1.000 paket lebih.
“Dana terkumpul dari ASN eselon 2 dan 3, serta ketua DPRD Siak Azmi dan sejumlah anggota dewan lainnya. Bantuan ini kita kumpulkan untuk pada ODP yang kurang mampu agar mereka punya stok kebutuhan pokok dan bisa stay di rumah,” kata dia.
Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan pihak perusahaan, Baznas Siak dan sejumlah kelompok masyarakat. Akhirnya bantuan dari sejumlah perusahaan, perbankan dan kelompok masyarakat mengalir deras.
“Bantuan itu berupa paket sembako, westafel portable, masker, APD dan fasilitas cadangan untuk ruang isolasi. Misalnya PT IKPP menyiapkan 200 kamar pada mes karyawannya yang siap menjadi ruang isolasi,” kata dia.
Beruntungnya, upaya Alfedri itu dibantu pula oleh istrinya Rasidah Alfedri. Melalui TP PKK dan Dekranasda Siak Rasidah juga mengumpulkan donasi untuk membeli paket sembako.
“Paket sembako yang dikumpulkan Dekranasda ini diperuntukkan kepada warga terdampak Covid. Misalnya para pedagang kali lima di depan istana Siak yang tidak lagi menghasilkan karena kondisi yang sepi,” kata dia.
Tidak hanya itu, Dekranasda Siak juga memproduksi 10.000 masker BC 19. Masker tersebut dibagikan kepada masyarakat.
“Upaya ini akan tetap kita lanjutkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Siak,” kata dia.
Alfedri juga mempersiapkan perencanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Baik skema bantuan, posko pengaman, pemberdayaan masyarakat dan lain-lain. Padahal Siak belum masuk kategori untuk penerapan status PSBB.
“Proposal sudah kita siapkan, kajiannya sudah kita siapkan. Tapi kita belum memenuhi kriteria untuk diusulkan menjadi daerah yang PSBB,” kata dia.(rls)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.