SIAK KECIL – Dalam Rangka Menyambut Isra’ dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1441 H bersamaan dengan Tahun 2020 M Pemerintah Kecamatan Siak Kecil menggelar “Siak Kecil Bersolawat” dengan menghadirkan KH.M. Thoyib Firdaus pada Selasa (25/02/2020) yang lalu dan langsung dibuka oleh Camat Siak Kecil M Fadlul Wadji.
Isra’ Mi’raj merupakan sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah ALLAH SWT yang ditempuh dalam waktu semalam
dengan menerima perintah sholat.
Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil AQsho di Yerussalem.
Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.
Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT.
Perintah tersebut berupa sholat lima waktu sehari semalam.
Peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad.
Sebagian orang meyakini Isra’ Mi’raj terjadi pada bulan Rajab.
Isra Mi’raj diperingati setiap 27 Rajab, dan pada tahun 2020 ini Isra’ Mi’raj jatuh pada tanggal 22 maret.
Lalu bagaimana kisah Nabi Muhammad SAW dalam Isra Mi’raj.
Berikut kisah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya.
Dari sahabat Anas bin Malik ra. Rasullah SAW bersabda:
Didatangkan kepadaku buraaq, yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya).
Maka saya pun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis.
Lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi.
Kemudian saya masuk ke masjid dan salat dua rakat lalu keluar.
Kemudian datang kepadaku Jibril dengan membawa bejana berisi khamar dan bejana berisi air susu.
Aku memilih bejana yang berisi air susu.
Jibril kemudian berkata, “Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah.”
Langit pertama
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu.
Maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?”
Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu? ”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam.
Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Langit kedua
Kemudian kami naik ke langit kedua.
Lalu Jibril meminta dibukakan pintu.
Maka dikatakan (kepadanya),“Siapa engkau?”
Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria.
Beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Langit ketiga
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu. Maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?” Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga).
Saya bertemu dengan Yusuf yang telah diberi separuh dari ketampanan (wajah).
Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Langit keempat
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu.
Maka dikatakan (kepadanya),“Siapa engkau?”
Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad”.
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Idris.
Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Langit kelima
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu.
Maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?”
Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun.
Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Langit keenam
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu.
Maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?”
Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa.
Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Langit ketujuh
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu.
Maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?”
Dia menjawab, “Jibril.”
Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”
Dia menjawab, “Dia telah diutus.”
Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim.
Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur.
Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur 70 ribu malaikat yang tidak kembali lagi.
Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha.
Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar.
Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, dia pun berubah sehingga tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya.
Perintah dari Allah
Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan.
Allah mewajibkan kepadaku 50 sholat sehari semalam.
Kemudian saya turun menemui Musa.
Lalu dia bertanya, “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”
Saya menjawab, “50 sholat”.
Dia berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan. Karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Israil.”
Maka saya pun kembali kepada Tuhanku seraya berkata, “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku.”
Maka dikurangi dariku 5 salat.
Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata, “Allah mengurangi untukku 5 shalat.”
Dia berkata “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan.”
Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku dan Musa.
Sampai pada akhirnya Allah berfirman:
“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 sholat sehari semalam. Setiap sholat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 sholat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikit pun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan.”
Kemudian saya turun sampai bertemu Musa.
Saya ceritakan hal ini kepadanya.
Dia berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan.”
Maka saya pun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya malu kepada-Nya”. (H.R Muslim 162)
Demikian kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya.
Jadi dengan perjalanan kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Pemerintah Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis bersama anggota DPRD Kabupaten Bengkalis dapil Bukit Batu, Siak Kecil dan Bandar Laksmana bersama ratusan masyarakat Siak Kecil Melaksanakan sujud syukur kepada Allah SWT, ( 25/02/2020 ) malam, dihalaman kantor Camat Siak Kecil.
Rasa syukur tersebut dilakukan dengan cara bersholawat bersama sama yang dipimpin oleh KH. M. Thoyib Firdaus, agar sholawat yang dilaksanakan saat itu betul betul dirasakan hingga hati dan sanubari yang mengikuti saat itu.
Selain KH. M. Thoyib Firdaus, sholawatan tersebut juga didukung oleh pemuka agama islam, pemuka masyarakat, Haji, Ustad, orang orang tua, pemuda, dan remaja, agar tujuan ” Siak Kecil Bersholawat” terlaksana dan berjalan dengan baik.
Amiiiin ya allah ungkap Sugianto anggota DPRD Kabupaten Bengkalis yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada saat itu hadir, ” Bersholawat merupakan wujud dan rasa syukur kita kepada allah swt dan sekaligus pada Isra’ Mi’raj ini kita memperingati sejarah perjalanan Nabi Muhammad SWT sebagai urusannya”.
Lanjut Sugianto, ” sangat berterima kasih kepada Camat Siak Kecil yang telah mengelar Siak Kecil Bersholawat, dan sebagai warga NU kami merasa senang sekali dengan kegiatan seperti yang digelar oleh Kecamatan Siak Kecil ini, kerena didalam tubuh NU sholawat telah menjadi tradisinya”.
Dan Sugianto juga sangat bangga melihat antusias mayarakat yang begitu mendukung atas kegiatan memperingati isra’ mi’raj seraya diiringi dengan sholawat nabi muhamad saw yang dilaksanakan tersebut.
Apalagi kegiatan tersebut juga dihadiri oleh santri santri dari berbagai pondok diseputaran pemerintahan Kecamatan Siak Kecil.( Sir/ Advetorial DPRD)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.