ROHIL,MANDIRIPOS.COM-Peringatan hari otonomi daerah ke 23 tahun 2019, di Kabupaten Rohil menjadi momentum bersejarah dalam pencapaian sistim
dibirokrasi untuk lebih maju kedepanya, khususnya dalam meningkatkan pelayanan publik.
Hari peringatan otda tersebut dipimpin Wakil Bupati Rohil, Jamiludin, dihadiri Sekdakab Surya Arfan, Kajari Rohil Gaos
Wicaksono SH MH, Dandim 0321/Rohil Letk Inf Didik Efendi, di halaman kantor BPKAD Rohil, Kemarin.
Dalam sambutannya, wabup mengatakan bahwa peringatan hari otonomi daerah merupakan refleksi dari eksistensi dan ekspektasi
masyarakat kepada pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, untuk memberdayakan otonomi daerah dalam mewujudkan kemandirian diperlukan peran nyata semua pihak hingga
terwujudnya suatu demokrasi yang adil, sejahtera, aman dan tentram. Ia menambahkan, otonomi daerah pasca reformasi saya
sangat banyak kemajuan yang telah dicapai.
“Otonomi daerah telah memberikan solusi untuk mendorong kemajuan pembangunan dimana daerah didorong dan diberi kesempatan
yang luas mengembangkan kreativitas dan inovasinya,” ujarnya.
Lanjutnya, dimana peringatan hari otonomi daerah tahun ini mengambil tema “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia yang lebih baik melalui penyelenggaraan otonomi daerah yang kreatif dan inovatif”.
Sedangkan, muara dari pelaksanaan otonomi daerah adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan
serta partisipasi aktif masyarakat daerah, mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi keadilan
serta potensi keanekaragaman daerah.
“Setidaknya ada tiga prinsip yang berubah setelah berlakunya kebijakan otonomi daerah. Otonomi daerah secara nyata telah
mendorong budaya demokrasi di tengah kehidupan masyarakat dalam menumbuhkembangkan kebebasan berkumpul,” sebutnya.
Dirinya mencontohkan, berjalanya sistim pemilu yang aman, lancar dan kondusif sebagai bentuk dukungan semua pihak, ia juga
mengucapkan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya Pemilu
serentak yang berjalan dengan lancar, aman, dan kondusif.
Kendati Pemilu sudah selesai, ia juga sangat mengharapkan selama proses pemungutan suara senantiasa dalam kondusif.
Sehingga pelayanan publik dan aktifitas pemerintah berjalan seperti biasanya.
Wabup kembali menjelaskan, otonomi daerah pasca reformasi saya sangat banyak kemajuan yang telah dicapai. “Otonomi daerah
telah memberikan solusi untuk mendorong kemajuan pembangunan dimana daerah didorong dan diberi kesempatan yang luas
mengembangkan kreativitas dan inovasinya,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, lanjutnya, Mendagri ingin memberikan apresiasi kepada seluruh pemerintah daerah dan masyarakat dengan
telah mendukung terselenggaranya Pemilu Serentak tanggal 17 April 2019 yang berjalan lancar aman dan tertib dan pasca
pemungutan suara Pemilu serentak ini diharapkan senantiasa menjaga suasana kondusif di masyarakat, sehingga pelayanan
publik dan aktivitas pemerintahan terselenggara dengan aman, lancar dan terkendali.
Turut diingatkan bahwa perjalanan otonomi daerah pasca reformasi hingga sekarang dapat dikatakan banyak kemajuan yang
telah dicapai. Otonomi daerah telah memberikan solusi untuk mendorong kemajuan pembangunan daerah, dimana daerah
masyarakat didorong dan diberi kesempatan yang luas mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
“Muara dari pelaksanaan otonomi daerah adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, serta
partisipasi aktif masyarakat. Disamping itu, diharapkan daerah mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, kekhususan serta potensi keanekaragaman daerah,” katanya.
Ia melanjutkan, setidaknya terdapat tiga hal prinsip yang berubah secara drastis setelah diberlakukannya kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah.
Pertama, otonomi daerah secara nyata telah mendorong budaya demokrasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Otonomi
daerah juga telah mampu memberikan nuansa baru dalam sistem pemerintahan daerah, dari sentralistik birokratis ke arah
desentralistik partisipatoris, dengan tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, otonomi daerah telah menumbuhkembangkan iklim kebebasan berkumpul, berserikat serta mengemukakan pikiran secara
terbuka bagi seluruh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif untuk turut serta membangun
daerahnya.
Ketiga, dengan desentralisasi yang telah berjalan selama ini, maka berbagai kebijakan yang menyangkut kepentingan
masyarakat, tidak lagi harus melalui proses panjang dan berbelit-belit, tetapi menjadi sangat efisien dan responsif.
Melalui kebijakan desentralisasi, pemerintahan daerah telah diberikan kewenangan yang lebih luas dalam mengelola dan
menggarap potensi ekonomi yang ada di daerah. Dengan demikian, maka berbagai aktivitas ekonomi di daerah dapat bertumbuh
dengan pesat.
Dalam penyelenggaraan otonomi daerah tidak dapat menganggap bahwa masyarakat itu hanyalah semata-mata sebagai “konsumen”
pelayanan publik, tapi dituntut adanya kemampuan untuk memperlakukan masyarakat sebagai “citizen” termasuk bagaimana
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
“Untuk itu semua ASN di daerah harus memberikan kualitas pelayanan publik yang lebih baik sebagai wujud pelaksanaan
reformasi birokrasi di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Dengan demikian Pemerintah daerah harus dapat beradaptasi
dengan kepentingan masyarakat, dimana masyarakat semakin menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam
mendapatkan pelayanan,” kata Jamiludin.
Bupati Rohil H Suyatno, sebelumnya menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Negeri Sipil atau PNS Tenaga Honorer Kategori
II (K2) dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) di lingkungan pemerintah daerah setempat tahun 2019.
“Sebanyak 184 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilingkungan Pemkab Rokan Hilir hari ini kita serahkan SK PNS
tetap,” ujar Suyatno usai menyerahkan SK PNS di Gedung Pertemuan H. Misran Rais, Bagansiapiapi, Kemarin
Adapun dari total 184 orang yang menerima SK PNS tetap tersebut yakni sebanyak 180 orang berasal dari Tenaga Honorer K2
yang terdiri dari tenaga administrasi, guru dan kesehatan. Kemudian dari STTD sebanyak empat orang.
“Nah, saya memberikan penekanan-penekanan kepada mereka, pertama tentu disiplin dulu. Masuk kantor, pulang kantor jam
berapa ikuti aturan,” tegasnya.
Kedua, tekanya tugas pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan.”Ini biasanya kalau pegawai baru itu dia sedikit agak
bersemangat, yang tidak bersemangat itu pegawai-pegawai lama,” imbuhnya
Dirinya juga mengharapkan kepada Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Rokan Hilir, agar
SK tersebut diserahkan secepatnya.
“Karena ini sudah merupakan PNS tetap ya sama-sama kita melakukan pengabdian kita terhadap daerah ini, membantu pimpinan
kita, tugas-tugas yang belum terselesaikan itu segera diselesaikan,” tegas bupati.(Adv/humas)
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.